Lihat ke Halaman Asli

Di Manakah Jati Diri?

Diperbarui: 30 November 2018   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia merupakan negara yang besar dan luas, dari sabang hingga merauke. Indonesia sendiri juga termasuk negara yang kaya, baik dalam budaya, etnis, bahasa maupun kekayaan alam. Perbedaan dalam segala aspek tersebut dipersatukan dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu jua".

Negeri Indonesia ini sangat menjunjung tinggi budaya sopan santun, nilai-nilai serta norma yang dijadikan pedoman dalam bersikap sehari-hari. Namun seiring berjalannya waktu budaya yang sangat dijunjung tinggi ini telah tergerus oleh waktu.

Saat ini Indonesia memasuki era modernisasi dimana perkembangan teknologi yang begitu pesat. Berkembangnya IPTEK ( Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ) menimbulkan berbagai dampak, baik positif maupun negatif. Termasuk berpengaruh di bidang sosial budaya. Tanpa disadari kini secara perlahan budaya timur mulai dilupakan dan bermetamofosis menjadi budaya kebarat-baratan. Hal itu menjadi salah satu indikator mulai hilangnya jati diri bangsa.  

Lalu apa itu budaya timur yang menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia itu sendiri? Budaya timur terkenal akan keramahtamahan, bahkan terhadap orang asing sekaligus. Selain itu budaya timur sangat kental dengan gaya bicara yang lemah lembut dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Cara berpakaiannya sangat sopan dan cenderung tertutup. 

Rasa saling menghargai, sikap jujur dan tidak egois, serta menolong satu sama lain tanpa pamrih. Kebiasaan yang lainnya yaitu menjaga erat ikatan tali silaturahmi, tingkat religiusitasnya pun juga sangat tinggi.

Bagaimana dengan budaya barat? Apa itu budaya barat? Budaya barat terkenal dengan penggunaan ilmu pengetahuan dan filsafat dalam tindakannya. Budaya ini sangat menekankan pada penghargaan terhadap martabat manusia, menjunjung tinggi kebebasan dalam segala bidang ( baik bersosialisasi maupun cara berpakaian ), seta cerdas dalam pemanfaatan teknologi. Kedua budaya tersebut memiliki keunggulan serta kelemahannya masing-masing.

Saat ini etika tata krama sudah hampir enyah di era peradaban ini, sudah jarang ditemui orang membungkuk bila melewati orang yang lebih tua, jarang ditemui pula nilai-nilai kesopanan. Cara berpenampilan, kini banyak sekali remaja yang rambutnya di cat warna-warni. Selain itu dari cara berpakaian, terutama kaum hawa menggunakan pakaian minim yang menunjukkan bagian tubuhnya. Terlepas dari itu semua masyarakat banyak yang beranggapan bahwa budaya kita di Indonesia terlalu kolot dan kuno, budaya yang seperti ini dianggap statis tidak dinamis sehingga sulit untuk berkembang.

Dalam kehidupan bersosialisasi terdapat perdebatan terhadap penerapan kedua budaya tersebut, budaya barat dan budaya timur. Ada pihak yang menyetujui tetap mempertahankan budaya timur, namun ada juga yang setuju dengan budaya barat sebab disinyalir lebih dinamis bila dibandingkan dengan budya timur. Ada beberapa pendapat yang diberikan oleh kalangan publik. Berdasarkan survey beberapa orang tua menyatakan bahwa mereka tetap pada budaya timur.

Mereka ingin budaya ini tetap dipertahankan dan dilestarikan, sebab tidak semua budaya barat atau budaya asing itu bisa diterapkan di Indonesia. Mereka mengangap bahwa penerapan dan pelestarian budaya timur itu sebagai perwujudan dari rasa cinta tanah air. Orang tua bersikukuh bahwa budaya timur itu merupakan simbolis dari jati diri bangsa Indonesia, budaya itulah yang menjadi keunikan bagi Indonesia.

Sedangkan dari generasi muda sendiri, mereka sangat menikmati budaya kebaratan ini, sebab budaya ini lebih bebas dan tidak mengekang. Selain itu mereka lebih bisa mengekspresikan apa yang mereka kehendaki. Dengan hal itu mereka jauh lebih lepas melontarkan ide di dalam dirinya. Pada hakekatnya masa remaja ialah masa ketika seseorang memerlukan kebebasan mutlak dalam hidupnya

Remaja saat ini pun sangat menikmati untuk hidup mewah, serta mereka lebih memilih barang impor yang beranggapan bahwa kualitasnya jauh lebih tinggi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline