Lihat ke Halaman Asli

Felix JFS

Tukang Rangkai Kata

Listriknya Udah Pintar Nih, Pemakainya Udah Belum?

Diperbarui: 21 April 2016   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

“Baru pindah kosan ya? Kosannya dimana? Perbulan berapa?”, pertanyaan dari temanku yang sontak membuatku kaget dan tidak tahu harus menjawab pertanyaan mana terlebih dahulu. Otak dan badanku sudah terlalu capek dengan urusan pindahan ini.

“Iya nih, baru aja kelar, kosannya masih deket area kampuslah, 800 ribu/bulan”, jawabku seadanya.

“Trus udah termasuk uang air listrik belum?” temanku masih bertanya dengan semangat berkobar-kobar.

“Udah termasuk biaya air sih, tapi listrik bayar sendiri-sendiri, pake sistem pulsa gitu, jadi make listriknya langsung sesuai pemakaian kita” lanjutku menjelaskan.

“Bagus dong, jatohnya hemat listrik, mau dong, masih ada yang kosong ga kamarnya?”, sambung temanku.

Demikian sepenggal percakapan basa-basi antara aku, temanku dan semangatnya yang berapi-api untuk pindah kosan. Berawal dari sistem listrik yang katanya bayar sendiri-sendiri kemudian banyak teman-teman sesama mahasiswa yang beralih pindah kosan, mencari kosan yang listriknya bayar sendiri-sendiri. Hal ini tentunya cukup membantu menghemat bulanan anak mahasiswa, lumayan ngirit, untuk sekali/ dua kali makan diakhir bulan. Beralihnya minat teman sesama mahasiswa ini tentunya didasari dari biaya listrik ini, satu contoh kasus yaitu bayangkan saja yang listriknya masih menganut sistem listrik paskabayar, udah paskabayar, meterannya pun cuma ada satu untuk beberapa kamar yang disediakan. Berasa tidak adil bukan?

Sedangkan penghuni kosan ini biasanya ada beberapa tipe, Tipe pertama itu, tipe egois, kenapa egois, karena biasanya penhuninya bakal mengangkut semua barang-barang elektronik yang ada dirumahnya dan kemudian ditumpuk dikosan, alasannya biar berasa dirumah. Klise banget!

Tipe yang kedua itu, tipe semau gue, biasanya tipe yang suka ngumpul, dengerin music kenceng dari pagi ke pagi sampai kepaginya lagi, tipe begini cukup mengkhawatirkan juga sih, kenapa begitu? Karena biasanya kosannya dipenuhi dengan speaker yang ga peduli dihidupin dari kapan tahun, dimatiinnya ga tau juga kapan. Bikin pengen tinju-tinju manja bukan? zebelllll.

Tipe ketiga itu, tipe ga peduli, biasanya penghuninya asik dengan dunianya sendiri, ga jauh beda gesreknya dari tipe pertama sama kedua tadi, kenapa gesrek? Bayangin aja, saking asiknya dengan dunianya sendiri, biasanya orang ini bakal nonton TV, tapi ga tau ntah kenapa, pada akhirnya TV yang nontonin dia, alasannya sukup sederhana biar ga sepi aja, biar serasa ada kehidupan dikamar. Helloowww, kalo ga pengen sepi berasa ada kehidupan jangan hibernasi dikamar aja dong.

Tipe keempat itu, tipe adem ayem, biasanya sudah mulai peduli sama yang namanya bumi, alam, nusantara, global warming dan cukup tanggap dengan isu-isu ngehits akhir-akhir ini. Namanya juga sudah mulai peduli, biasanya penghuninya juga udah mulai nerapin apa itu yang namanya penghematan listrik demi generasi cucu-cucu kita berikutnya.

Bayangkan penghuni kosan dengan berbagai tipe ini berkumpul dalam satu area kosan, akan sangat tidak adil buat mereka yang pemakaiannya sedikit disbanding dengan mereka yang pemakaiannya ga mikir samasekali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline