[caption id="attachment_86691" align="aligncenter" width="512" caption="IKEA"][/caption]
Benda Apakah IKEA Itu?
Temanku dari Indonesia bertanya "Apa itu IKEA?", kemudian temanku yang sedang kuliah di Malaysia namun belum pernah ke IKEA pun bertanya "Apa itu IKEA, gue kok gak tau?". Singkat kata, IKEA itu pada dasarnya adalah sebuah pusat belanja perabot rumah super lengkap dari barangan seperti kursi hingga gantungan baju dan alat pembersih kaca. [caption id="attachment_86689" align="alignleft" width="168" caption="Keluarga sedang cuci mata sambil berlibur (dok pribadi)"]
[/caption] Wah hebat Malaysia punya gituan! Oops, IKEA sendiri sebenarnya bukan berasal dari Malaysia (kebetulan artikel ini menceritakan fenomena IKEA Malaysia), IKEA merupakan merk internasional yang berasal dari salah satu negara Scandinavia yaitu Swedia. Bisnis dan nama pusat belanja ini pertama di mulai oleh Ingvar Kamprad pada usia 17 tahun, awalnya. Namun seiring berjalannya waktu dan terbukanya kesempatan untuk ekspansi IKEA mulai merambah keluar Swedia. Saat ini IKEA memang belum melakukan penetrasi ke market Indonesia, jadi tidak heran kita belum dapat menemukan merk pusat belanja IKEA di Indonesia. Namun yang menarik banyak orang Indonesia yang menyempatkan berkunjung ke IKEA sedang liburan di Kuala Lumpur, Malaysia. Ada yang beli gelas, ada yang beli lampu dan lain-lain.
Alasan Kenapa IKEA Selalunya Ramai Pengunjung
Bagi yang belum pernah liat IKEA di Malaysia, mungkin karena IKEA tidak berada di jantung kota Kuala Lumpur, IKEA sedikit kepinggir kota. Namun demikian kok IKEA selalu ramai pengunjung ya? Apalagi saat semakin dekat dengan hari raya atau hari libur, IKEA pun semakin ramai. Mengapa demikian? Ini beberapa alasan yang bisa saya temukan dan layak untuk dijadikan contoh untuk kita yang ingin melakukan bisnis serupa (tidak serupa juga tidak apa-apa, hal dibawah bisa diaplikasikan untuk berbagai jenis bisnis juga) (i) Lokasi IKEA mudah untuk dikunjungi, Loh katanya tadi ikea letaknya tidak di jantung kota KL? Iya memang betul IKEA tidak berada di jantung kota, namun menariknya IKEA dikelilingi oleh jalan raya yang kompleks, jadi dari berbagai penjuru bisa dengan mudah datang ke IKEA, dari jantung kota KL pun terkoneksi. Bagi yang tidak ada kendaran pribadi, bisa menggunakan kendaraan umum seperti kereta Light Rapid Transport yang dilanjutkan dengan shuttle bus gratis dari dan ke IKEA. [caption id="attachment_86693" align="alignright" width="210" caption="Jalur ruang pamer IKEA (dok pribadi)"] [/caption] Dari sisi (ii) penampilan dan penataan bagian luar maupun interior toko IKEA, IKEA jawaranya. Toko yang terlihat seperti balok balok tersusun dengan warna kuning dan biru secara minimalis menjadi daya tarik tersendiri. Tidak heran penguna kendaraan menyempatkan diri meliriknya dan ingin mengunjunginya. Setelah masuk kedalamnya, pengunjung akan serasa masuk rumah yang sudah tertata dengan prabotan dengan rapi. Hal ini disatu sisi membuat pengunjung merasa betah berjalan di koridor panjangnya dan di sisi lainnya, pengunjung serasa mendapat masukan bagaimana kira-kira menata ruangannya dirumah dengan baik (tidak jarang pengunjung malah mecontoh mentah-mentah ruangan mereka dengan barang-barang buatan IKEA seperti di ruang pameran). Walau banyak yang mencontoh mentah-mentah , tidak jarang IKEA menjadi tempat diskusi para pasangan suami istri muda. Koq gitu? Iya karena banyak dari mereka pusing untuk menentukan pilihan. Di IKEA (iii) pilihannya banyak, sudah begitu harganya masuk akal dan kebanyakan barangnya berkualitas, tidak heran mereka menjadi bingung. Kadang mereka merenung berduaan, mengukur sendiri dengan metaran dari IKEA, dan lain-lain [caption id="attachment_86697" align="alignright" width="210" caption="Customer service lagi "]
[/caption] Saya walau belum menikah juga suka berdiskusi dengan teman di IKEA. Karena juga suka bingung di IKEA, "Pilih lampu bingung, cocokan yang mana, makan listrik banyak apa gak". Untung (iv) customer service di IKEA dimana-mana. Mereka biasanya pakai baju bewarna kuning di antara partisi-partisi ruang pameran, walau biasa ada juga yang di luar ruang pameran, biasanya mereka-mereka ini yang mengurusi jika barang kita rusak atau cacat. [caption id="attachment_86698" align="alignleft" width="180" caption="Pasangan baru lagi diskusi (dok pribadi)"]
[/caption] Sesudah pilih-pilih barang biasanya para pelanggan kembali bingung. Kali ini bukan karena tidak ada uang, namun karena bingung cara membawa pulang barang borongannya. Bagaimana memasukan lemari baju dan meja makan kedalam mobil sedan? Hmm.. Tenang saja sekali lagi (v) IKEA mempunyai solusi, biasa langganan langsung menuju konter Home Delivery / jasa pengantaran ke rumah. Sedangkan pelanggan baru biasa dipandu oleh customer service mereka. Ambil nomor tunggu, kemudian jelaskan posisi rumah, permintaan di proses, dan barang segera dikirim. Pelanggan bisa pulang dengan tangan kosong dan tinggal menunggu di rumah.
PelajaranYang Saya Ambil Dari IKEA
Kata orang memang hidup adalah proses belajar, oleh karena itu saya juga belajar dari IKEA. Pertama saat membuat bisnis sudah layaknya kita mempunyai daya saing. Daya saing seperti apa? nah itu kita yang tahu sendiri, karena jenis bisnis yang kita mau lakukan mungkin berbeda satu sama lain, tapi prinsip dasarnya adalah sama seperti yang saya tulis diatas, bahwa untuk membuat bisnis kita berhasil kita harus mempunyai: (i) Keunggulan strategis dari produk kita, (ii) penampilan-marketing yang baik dan menarik, (iii) harga yang masuk akal tanpa dan juga diimbangi dengan kualitas yang masuk akal dan (iv) interaksi yang baik dengan pelanggan. Selain dari sisi bisnis dari sisi lingkungan IKEA juga dapat di contoh, IKEA produknya (menurut mereka) dibuat menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan, seperti kayu yang berasal dari hutan yang eco-friendly. Kemudian pelanggan dibiasakan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik agar jumlah sampah yang tidak mudah terurai tidak semakin banyak. Apakah IKEA punya efek yang negatif? Jawabannya ada. Apa itu? Meningkatnya konsumerisme masyarakat yang cenderung tidak terkontrol. Koq gitu? Ya karena IKEA dapat merangsang minat beli para pembeli dengan hebat, jika tidak hati-hati memilih barang sesuai kebutuhan, barang yang terbeli bisa saja mubazir. Siapkah Indonesia menyambut FENOMENA IKEA seperti di Singapore dan Malaysia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H