[caption id="attachment_263835" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar diambil dari google, Ini hanya Ilustrasi. makan gratis untuk Indonesia disesuaikan namun sehat"][/caption]
"There's no such thing as a free lunch"
"Tidak ada yang namanya makan siang gratis"
Beberapa hari yang lalu saya berkenalan dengan teman baru asal Mauritius ( Sebuah negara kepulauan kecil di sebelah tenggara benua Afrika). Dalam percakapan ringan kami, teman saya berbicara dalam bahasa inggris seperti yang tertulis di atas. Kalimat itu membuat saya diam untuk sejenak. Apa yang ada di benak saya adalah sebuah film dokumenter berdurasi 15 menit dengan judul India's Free Lunch yang pernah saya tonton. Dengan cepat kemudian saya menanggapi teman saya, "Tunggu! Ngomong-ngomong ada loh makan siang gratis..saya tidak becanda..itu ada". Dan dia terkejut.
Saya pribadi sanggat senang dengan film dokumenter ini. Pertama dikarenakan film ini mencoba menunjukan secara objektif bahwa mitos atau anggapan tidak ada sesuatu hal pun yang gratis di dunia ini tidaklah tepat. Kedua, karena kemudian saya tahu bahwa program makan siang gratis ini ditujukan awalnya kepada para pelajar dari golongan ekonomi bawah yang dalam masa pertumbuhan (dibawah 15 tahun).
Makan Siang Gratis di Sekolah India (sedikit cerita)
Program ini awalnya di mulai dari provinsi paling selatan India yaitu Tamil Nadu pada tahun 1983. Namun setelah 21 tahun program ini berjalan dan mendorong provinsi ini menjadi provinsi yang paling tinggi dalam tingkat kemampuan menulis dan membaca (literate). Dengan hasil itu kemudian Parlemen India mengintruksikan semua provinsi agar menerapkan program serupa. Dari Tamil Nadu program ini menjadi program nasional yang telah berhasil memberi makan 120 Juta pelajar di India.
Manfaat dari Makan Siang Gratis di Sekolah
Manfaat dari program ini sangatlah bervariasi dan manfaatnya dapat di lihat dari berbagai sudut pandang yang saling berkaitan.
Dari Sudut pandang pendidikan, program ini secara tidak langsung dapat mendorong peningkatan konsentrasi dan motivasi belajar para pelajar yang dapat mengarah pada peningkatan tingkat pendidikan para pelajar. Menurut para psikolog dan ahli pendidikan, termasuk Drs. Hendra Surya, 2komponen diatas merupakan bagian dari 3 komponen utama dari proses belajar (Minat, konsentrasi dan motivasi). saat perut terisi, maka konsentrasi juga pada umumnya meningkat dan situasi ini memungkinkan banyak materi dari sekolah yang dapat secara efektif terserap. Dan yang pasti tingkat kehadiran siswa akan meningkat.
Dari sudut pandang kesehatan menunjukan bahwa gangguan gizi siswa dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Menurut survei anemia sering terjadi pada pelajar SD yang pada akhirnya sering mengakibatkan pelajar mengalami Lemah, Letih, Lesu, Lelah, dan Lunglai. Atau bahkan pingsan. Di India, dengan adanya program ini, para siswa menjadi lebih kuat dan tidak mudah jatuh pingsan saat siang hari.