Lihat ke Halaman Asli

Felixianus Ali

Wartawan, Peneliti, Penerjemah, Konsultan Media, Penulis

Jangan Panggil Aku Ibu

Diperbarui: 11 Januari 2025   02:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[Puisi] JANGAN PANGGIL AKU IBU

Dengar! Dengar ya! Jangan panggil aku ibu jika kaki kamu masih saja menendang sesama tanpa ampun dan merampas dunianya dengan keji tanpa ampun. 

Jangan panggil aku ibu kalau kau masih suka goda suami dan istri orang untuk hawa nafsu kau yang jorok sepanjang bumi ini kau bawa dalam rupa hewan. 

Jangan pernah menyebut aku ibumu jika kau masih sering berkotbah tentang kebaikan tapi kau biang kerok hingga perpecahan terus kau pelihara dengan ceramah sontoloyo-mu itu. 

Aku melahirkan kau ke dunia untuk kau bawa misi kebaikan untuk ditanam supaya dunia ini jadi baik seperti pesan aku sebagai ibumu saat kau masih dalam rahim dan menyusu setiap butiran air kehidupan yang telah hidupi kau. 

Jangan panggil aku ibu jika hujan buatan kau masih terus menyakiti rahimku ini dengan tabiat yang memalukan tanah ini. (*) 

Bumi Pertiwi, 11 Januari 2025.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline