Lihat ke Halaman Asli

Felixianus Ali

Wartawan, Peneliti, Editor, Penulis, Pengarang, Penerjemah, Konsultan Media, Pengamat Kebijakan Publik

Simpan Aku Sebagai Buku

Diperbarui: 26 Desember 2024   01:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[Puisi] SIMPAN AKU SEBAGAI BUKU

Jangan buang aku. Tapi simpan aku sebagai kenangan di dalam buku. Sewaktu-waktu bisa dibaca ulang sejarahnya. Bukankah katamu kita ada di setumpuk catatan yang tak boleh dihapus? 

Buku dan catatan punyamu masih kusimpan. Tak pernah kubuang. Tak pernah kusobek. Aku hargai semua kisah di dalamnya. Buku itu kenangan paling istimewa. Bukannya katamu begitu, nona?

Simpan aku sebagai buku. Aku ada di dalamnya. Jangan dicoret-coret catatannya. Apalagi bukunya. Simpan baik-baik. Ditulis ulang kisahnya saja. Tapi tidak dengan kisah yang absurd.*

Lentera, 26 Desember 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline