Lihat ke Halaman Asli

Felixianus Ali

Wartawan, Peneliti, Penerjemah, Konsultan Media, Penulis

Tidak Ada Perpisahan Setelah Baku Marah

Diperbarui: 24 Desember 2024   14:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[Puisi] TIDAK ADA PERPISAHAN SETELAH BAKU MARAH

Cinta datang untuk saling memiliki: kecacatan, kemalangan dan nasib baik dan keberuntungan di dalamnya. 

Cinta datang tidak untuk saling memisahkan setelah baku marah: emosi meledak-meledak, hingga menangis dalam doa yang mengharu biru, hingga memeluk dan menyelimuti kembali tubuh yang terluka sehabis baku marah. 

Cinta datang tidak untuk memisahkan masa depan dan mimpi-mimpi yang akan dibangun bersama dalam asa yang sama untuk menata menjadi gemilang. 

Cinta datang untuk menyatukan dan menggenapi semuanya dalam ikatan suci di hadapan Tuhan untuk tidak saling terpisah setelah baku marah. 

Cinta datang untuk memilih setia dan mendidik untuk pertahankan apapun ocehan mulut-mulut tetangga. *

*Lentera, 24 Desember 2024*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline