Lihat ke Halaman Asli

Felixianus Ali

Wartawan, Peneliti, Editor, Penulis, Pengarang, Konsultan Media, Suka Bermain Teater dan Menulis Naskah Teater dan Drama

Separuh Napas Diambil Paksa

Diperbarui: 20 Desember 2024   18:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[Puisi] SEPARUH NAPAS DIAMBIL PAKSA

Kita, orang-orang rampasan yang separuh napas diambil paksa penguasa untuk menamatkan egoisnya dengan tangan besi yang sulit terkalahkan. 

Kita hanya mendengus seperti hewan yang siap dibegal kapitalisme atas petuah penguasa lantaran tak bersatu, tak pernah menyatu dalam barisan perlawanan. 

Napas kita tinggal separuh kawan-kawan, tenaga kita akan habis terkuras seperti lintah mengisap atas permainan penguasa dan kapitalis menaikkan harga sembako dan pajak untuk mematikan kita. 

Masihkah kita diam, kawan-kawan? 

Kita bukan sapi perah yang diperas susunya untuk menyusui kepentingannya, kita akan mati dalam hitungan detik tatkala harga diri dalam kepentingan kita tak diakomodir. 

Kawan-kawan, kita harus bertindak sebelum sisa tenaga dan separuh napas kita benar-benar terambil paksa lewat harga-harga semuanya yang melambung tinggi. 

*Bumi Pertiwi, 20 Desember 2024*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline