Lihat ke Halaman Asli

Kolestrol Normal, Bebas Serangan Jantung?

Diperbarui: 24 Oktober 2017   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Halo kawan -- kawan! Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai topik serangan jantung lebih banyak dialami oleh orang yang memiliki kadar kolesterol yang normal. Ya sebelumnya seperti yang kita ketahui jantung adalah organ yang sangat penting bagi tubuh kita. Kematian orang dewasa di Amerika paling banyak disebabkan oleh penyakit jantung. Nah, sekarang apa sih serangan jantung itu? Serangan jantung adalah keadaan dimana aliran darah yang menuju ke jantung terhambat atau terhenti. Hal ini paling sering terjadi karena penyakit jantung koroner. 

Serangan jantung juga bisa disebut dengan infark miokard. Ada juga gejala - gejala yang muncul pada penderita serangan jantung yaitu sesak napas, sakit pada bagian dada, dapat merasa pusing, selain iu penderita juga dapat merasa cemas dan gelisah. Sedangkan kolesterol, kolestrol sendiri adalah sejenis lemak yang letaknya ada di dalam aliran darah atau sel tubuh. Kolestrol ini digunakan untuk membentuk diniding sel. 

Selain itu, kolestrol juga digunakan untuk pembentukan beberapa hormon. Kolestrol yang normal berada di dalam tubuh manusia yaitu dibawah 200 mg/dl. Di dalam tubuh terdapat dua jenis kolesterol. Yang pertama yaitu kolestrol baik (HDL). Normalnya, HDL yang ada pada tubuh orang dewasa yaitu 40 mg/dl. HDL ini dapat melindungi tubuh dari berbabagi penyakit, contohnya yaitu serangan jantung dan stroke. Sedangkan yang kedua yaitu kolestrol jahat (LDL). LDL yang ada pada tubuh orang dewasa dianjurkan berada dibawah 100 mg/dl karena apabila LDL ini memiliki kadar yang terlalu tinggi didalam tubuh maka dapat menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah. Nah, tersumbatnya pembuluh darah inilah yang dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung.

          Opini saya serangan jantung lebih banyak di alami oleh orang yang memiliki kadar kolestrol normal. Hal tersebut terjadi karena banyak factor. Faktor yang pertama adalah kebiasaan atau gaya hidup. Salah satunya yaitu dengan merokok. Merokok  dapat meningkatkan resiko terjadinya serangan jantung. Bahkan perokok pasif juga tidak menutup peluang memiliki penyakit jantung. Hal ini disebabkan karena merokok dapat menyebabkan jantung menjadi bekerja lebih cepat daripada biasanya. 

Selain, menyebabkan jantung menjadi bekerja lebih cepat, kebiasaan merokok juga bisa menjadi alasan lapisan pembuluh arteri rusak dan dinding arteri dapat menebal. Selain itu, merokok juga menyebabkan penumpukan lemak serta plak. Hal itulah yang menyebabkan penghambat aliran darah pada arteri. 

Apabila darah yang kaya akan oksigen menuju jantung terhambat karena mengalami penyempitan, maka hal tersebut dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Orang yang merokok memiliki 24 persen lebih beresiko mengalami terjadinya serangan jantung. Kebiasaan hidup lainnya seperti minum-minuman beralkohol dan makanan yang kita makan sehari -- hari ternyata juga dapat menjadi factor resiko pemicu terjadinya serangan jantung. Namun, kebiasaan -- kebiasaan yang dilakukan ini menjadi faktor pemicu karena dapat menyebabkan faktor lain seperti contohnya adalah minum -- minuman keras. Hal ini menyebabkan kecenderungan terhadap sesorang menjadi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Sedangkan hipertensi ini sendiri yang dapat menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya serangan jantung itu. Hipertensi atau tekanan darah tinggi ini sendiri nantinya akan saya bahas dibawah. 

Selain pola makan dan minuman keras, kebiasaan jarang melakukan olahraga juga dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung itu. Hal ini dapat terjadi karena orang yang jarang melakukan olahraga cenderung akan mengalami hipertensi dan obesitas. Sedangkan dua hal itu adalah faktor -- faktor yang dapat memicu terjadinya serangan jantung. Oleh karena itu, sebenarnya kebiasaan hidup kita dalam sehari -- hari juga yang sangat berpengaruh terhadap terjadinya serangan jantung ini. Karena hal -- hal itulah kita juga harus bisa mengendalikan kebiasaan kita dalam hidup sehari -- hari sehingga kita dapat terhindar dari penyakit. Faktor kedua yang akan saya bahas setelah merokok dan kebiasaan hidup lainnya seperti diatas yaitu faktor yang mendasar yaitu riwayat keluarga. 

Riwayat keluarga juga dapat menjadi pemicu dari terjadinya penyakit atau masalah jantung. Orang yang memiliki keluarga yang memiliki penyakit pada jantung atau serangan jantung juga beresiko untuk memiliki penyakit atau serangan jantung juga. Hal ini karena serangan jantung atau penyakit jantung dapat terjadi melalui faktor genetik. Bahkan apabila orang tua atau ada saudara anda yang memiliki penyakit jantung, maka kemungkinan terkena serangan jantung atau penyakit jantung anda dapat menjadi dua kali lipat.

Usia dan jenis kelamin sebenearnya juga merupakan faktor pemicu serangan jantung lain yang tidak bisa dipungkiri. Semakin tua dan bertambahnya usia maka akan semakin beresiko pula seseorang untuk terserang penyakit jantung koroner ini. Selain itu, jenis kelamin juga dapat mempengaruhi terserangnya penyakit jantung coroner ini. Jantung koroner ini lebih biasa akan menyerang pada pria ketimbang pada wanita. Namun, juga tidak menutup kemungkinan apabila wanita dapat terserang penyakit jantung koroner atau serangan jantung. Oleh karena itu, jenis kelamin dan usia merupakan faktor pemicu terjadinya penyakit jantung koroner maupun serangan jantung yang tidak dapat kita pungkiri. 

Selain faktor -- faktor pemicu yang ada diatas ada juga faktor lain yaitu obesitas atau kelebihan berat badan. Obesitas atau kelebihan berat badan juga menjadi salah satu faktor meningkatnya resiko terjadinya serangan jantung. Orang yang mengalami obesitas tentu cenderung akan memiliki lemak yang berlebih. Nah lemak yang berada di dalam tubuh ini dapat menyebabkan terjadinya peradangan pada pembuluh darah, tidak terkecuali pada pembuluh darah jantung. Jaringan lemak terdiri dari sel-sel adiposity. Sel -- sel adiposit ini dapat menghasilkan senyawa yang selain berfungsi untuk pengaturan energi dan pengaturan lemak tetapi sel adiposity ini juga dapat berfungsi dalam pengaturan tekanan darah dan proses peradangan. 

Meningkatnya jaringan lemak yang berada di perut dapat menghasilkan asam lemak bebas yang menuju sirkulasi. Asam lemak bebas inilah yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada pembuluh darah dan pembuluh darah yang tidak terkecuali yaitu pembuluh darah jantung. Kondisi obesitias pada sesorang ini juga yang dapat memicu timbulnya factor- factor lain yang dapat menyebabkan serangan jantung. Obesitas pada seseorang juga dapat menyebabkan resiko diabetes dan hipertensi. Dua hal ini juga dapat memicu terjadinya serangan jantung pada orang tersebut. Sekarang saya akan membahas mengenai factor pemicu yang ketiga. Faktor ketiga sendiri yaitu diabetes. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline