Lihat ke Halaman Asli

Dinding Sel vs Membran Sel, Cepat Mana?

Diperbarui: 25 Agustus 2017   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Halo kawan-kawan. Kali ini saya akan membahas mengenai mengapa transportasi senyawa organik dan anorganik yang masuk atau keluar pada sel tumbuhan justru lebih lambat dari pada sel hewan. Sebelum lebih jauh, saya akan menjelaskan mengenai sel terlebih dahulu. Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup.Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Selain itu ada beberapa teori mengenai sel juga. Berikut ini adalah beberapa teori atau penemuan mengenai sel. Pada tahun1665 Robert Hooke adalah orang pertama menemukan sel melalui penemuannya sel gabus dan memberi nama sel pertama kalinya. 

Anthony Van Leeuvenhoek tahun 1674 menemukan mikroskop lalu melihat sel hidup dari alga spryogyra dan bakteri menggunakan mikroskop.   Teori Sel menurut Scheilden dan Schwann menyatakan bahwa 'Sel merupakan unit dasar kehidupan dan setiap mahluk hidup tersusun dari sel. Scheilden mengamati sel pada tumbuhan sedangkan Schwann mengamati pada sel hewan.Pada tahun 1840 Johannes Parkinje memperkenalkan istilah protoplasma yang merupakan cairan di dalam sel/ kental. Teori Sel menurut Max Schelze dan Thomas Huxley menyatakan bahwa  sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan. Teori Sel Menurut Rudolf Virchow yang mengatakan bahwa 'Semua sel berasal dari sel sebelumnya (omne cellulae e cellula)'. Teori Sel menurut Robert Brown adalah 'Pada sel terdapat inti sel (Nukleus)'. 

Robert Brown juga merupakan penemu nucleus. Nucleus merupakan organel yang sangat penting karena nucleus yang mengatur segala aktivitas di dalam sel. Walther Flemming (1843-1913) dan Eduard Strasburger (1875) mengamati pembelahan sel pada reproduksi sel sehinga memunculkan teori sel baru, yaitu "sel merupakan kesatuan reproduksi dari mahluk hidup". Sel terdiri dari banyak organel-organel di dalamnya. Kali ini saya akan membahas mengenai membrane sel terlebih dahulu. 

Membran sel adalah fitur universal yang dimiliki oleh semua jenis sel berupa lapisan antarmuka yang disebut membran plasma, yang memisahkan sel dengan lingkungan di luar sel sehingga antara sel dengan lingkungan luar terdapa sebuah pertantara cyaitu adalah cairan plasma yang digunakan untuk membatasi, terutama untuk melindungi inti se dari bahaya yang dapat terjadijika tidak ada pelindungnya dan sistem kelangsungan hidup yang bekerja di dalam sitoplasma. Membran sel berada di tumbuhan dan hewan. 

Membran sel merupakan lapisan paling luar pada sel hewan. Struktur membran sel terdiri dari fosfolipid ,protein, oligosakarida, glikolipid dan kolesterol. Fungsi membran sel adalah sebagai perlindung sel, penyokong, mengontrol pergerakan material yang keluar masuk sel, penghalang antara sel dengan lingkungan luar dan menjaga homeostatis.

Fungsi lain dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan juga ion. Molekul yang dapat melewati adalah molekul hidrofibik dan molekul yang sangat kecil. Sedangkan molekul - molekul lain yang besar membutuhkan mekanisme khusus untuk dapat melewati membran sel. Transportasi pada membran sel dibagi menjadi dua yaitu transport aktif dan transport pasif. Transpor aktif adalah jenis transpor membran sel yang membutuhkan energi dalam melakukan  aktivitasnya. 

Nahh.. energi yang dibutuhkan dalam transpor aktif sel ini sendiri yaitu ATP. Sifat utama yang dimiliki oleh transpor aktif ini sendiri yaitu melawan gradien konsentrasi. Artinya pada transpor aktif  terjadi pemompaan yang memaksa zat untuk melewati membran dengan melawan gradien konsentrasinya. Peran transpor aktif adalah berguna untuk menjaga keseimbangan yang ada di dalam sel. Transpor aktif banyak terjadi di dalam kehidupan kita sehari-hari maupun yang terjadi di sekitar kita seperti contohnya adalah transpor aktif yang berlangsung pada sitoplasma sel darah merah manusia. Sitoplasma yang berada di dalam sel darah merah pada umumnya memiliki kadar ion kalium  30 kali lebih besar dibandingkan dengan plasma darah atau cairan ekstrasel. 

Sedangkan di sisi lain, kadar ion yang berada pada natrium plasma darah 11 x lebih besar dibanding kadar ion natrium sel darah merah. Dalam transport aktif terdapat beberapa protein yaitu yang pertama adalah unipor, unipor adalah protein pengangkut satu ion atau molekul saja dengan arah yang sama. Kemudian yang kedua adalah simpor, simpor adalah protein pengangkut yang membawa dua ion atau molekul dengan arah yang sama. Kemudian yang terakhir adalah antipor, antipor ini sendiri adalah protein pengangkut yang membawa 2 jenis ion atau molekul namun dengan arah yang berbeda atau berlawanan keluar maupun ke dalam sel dan pada waktu yang sama. 

Transpor aktif  ini dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu endositosis dan eksositosis. Endositosis adalah peristiwa pembentukan kantong membran sel ketika larutan atau partikel ditransfer ke dalam sel. Endositosis dibedakan lagi menjadi 2 jenis, yaitu pinositosis dan fagositosis. W.H. Lewis mencetuskan bahwa suatu gejala sejumlah kecil medium kultur masuk ke dalam sitoplasma dalam lekukan - lekukan membran sel pada tahun 1931 . Kemudian, lekukan - lekukan tadi akan memisahkan diri untuk membentuk kantong atau gelembung kecil dalam sitoplasma. 

Proses tersebut tampak seolah - olah sel tersebut sedang minum sehingga kemudian ia menamainya dengan nama "pinositosis" yang memiliki arti dalam bahasa Yunani pinos yaitu minum . Setelah ditemukannya mikroskop elektron di tahun 1950, dilakukan penelitian yang lebih detail dan mendapatkan hasil penelitian bahwa pinositosis ternyata adalah gejala umum yang terjadi pada sel ginjal epitelium usus, sel darah putih, makrofag hati, dan akar tumbuhan. Gejala transpor aktif ini dapat terjadi apabila terdapat konsentrasi yang sesuai dari asam amino, protein, atau ion-ion tertentu di medium sekeliling sel dan di dalam sel. Mekanisme proses pinositosis melalui tahapan sebagai berikut. 

Mula-mula, zat pemicu menempel pada reseptor khusus membran sel. Kemudian terjadilah lekukan atau invaginasi membran sel yang kemudian membentuk gelembung kantong atau saluran pinositosik. Di dalam sel, gelembung dapat pecah menjadi gelembung lebih kecil atau bergabung menjadi gelembung yang lebih besar. Ada juga dugaan bahwa pembentukan gelembung pinositosis atau endositosis terjadi akibat kontraksi mikrofilamen intrasel yang ujungnya menempel pada membran. Yang kedua yaitu fagositosis. Di akhir abad 19, E. Metchnikkof mengeluarkan pendapatnya tentang proses fagositosis pada transpor aktif membran sel. Proses fagositosis adalah transpor aktif berupa pinositosis yang terjadi pada benda padat dengan ukuran yang lebih besar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline