Hari ini Kamis 29/06/2023 merupakan hari yang spesial. Sebenarnya bukan soal Idul Adha yang memang kita tahu bahwa di tahun ini sama halnya Idul Fitri bahwa pada akhirnya Nasional dan Muhammadiyah pun berbeda. Kita diajak untuk mengedepankan toleransi dan rasa tenggang rasa terhadap sebuah arti perbedaan. Barangkali dalam pembelajaran yang dipetik adalah soal bagaimana kepedulian itu juga dibangun bahwa dimana kita ditekankan soal rasa persaudaraan dan kerukunan dalam semangat pengorbanan, seperti yang selalu kita kenal bahwa hari Idul Adha identik dengan semangat berkurban kepada sesama yang membutuhkan agar kelak setiap amal ibadah kita senantiasa dilapangkan lahir dan batin.
Ternyata ada salah satu yang unik dalam Hari Raya ini ketika ternyata bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional yang sudah tepat 30 tahun dirayakan oleh segenap Keluarga di seluruh Indonesia. Temanya juga sangat unik dan kurang lebih menggugah semangat Berkurban kita dalam momentum Idul Adha : 'Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju'.
To the point kita masih dihadapkan tantangan guna menikmati bonus demografi yang maksimal bukan hanya optimal yaitu perkara stunting yang dialami generasi per generasi saat ini. Kelak benteng terdepan dalam rangka mendorong prevalensi stunting yang semakin menurun bahkan bebas sebagai pemaknaan dari sumber daya unggul yang maju.
Tidaklah mudah bahkan condong menantang, melalui sinergi yang kita sama-sama ilhami sebagai bentuk ketakwaan kita kepada Sang Khalik, mengilhami semangat pengorbanan Umat mencapai kebebasan, mengorbankan segala sesuatunya melalui perjuangan kita untuk berbagi dan saling memberikan kesan keramahan, bahwa kita semua dituntut untuk mengedepankan kemanusiaan. Manusia yang unggul dan berdaya saing yaitu melalui lingkup keluarga harus betul-betul menjadi perhatian setiap umat yang merayakan kedua hari baik tersebut.
Intinya adalah kita dihadapkan pada tantangan yang tidaklah mudah, ingat bahwa ancaman krisis pangan terjadi dimana-mana. Masalah kita sejatinya sama, sekalipun kita memiliki ragaman perbedaan. Kuncinya adalah teruslah berbagi dan teruslah menyadari bahwa kita hidup dan besar pada tataran kemanusiaan. Misi untuk mewujudkan Umat yang lebih baik, baik dalam tujuan keharmonisan maupun pada keunggulan bukanlah subyektivitas individual.
Konkritnya dalam situasi dan kondisi kurban saat ini, pastikan pula kita tetap mengingatkan bahwa stunting yang mana berkaitan dengan nutrisi akan terus terjaga dan hal itu terjamin dalam silaturahmi lintas keluarga per keluarga, untuk saling berkurban agar kelak tidak ada satupun yang kekurangan justru saling melengkapi atas dasar mendorong kebersamaan dan kemakmuran. Setidaknya jika kita berkurban dan membaginya kepada saudara kita yang berbeda sekalipun dengan kita. Pahala dan Amal kita kelak dilapangkan oleh karena tujuan mulia, membangun sumber daya yang lebih unggul dan mendorong kemajuan bangsa dan negara.
Selamat Idul Adha dan Selamat Hari Keluarga Nasional
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H