Lihat ke Halaman Asli

Perjuangan Frans Kaisiepo

Diperbarui: 23 Juni 2024   16:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. PENDAHULUAN

 Setiap tahun rakyat Indonesia merayakan hari pahlawan atau hari-hari nasional seperti hari kemerdekaan, hari atau perayaan kemerdekaan yang di rayakan rakyat Indonesia tersebut tidak bisa lepas dari perjuangan para pahlawan nasional maupun para pejuang dari daerah-daerah kota-kota kecil. Dalam perjuangannya, para pejuang Indonesia melakukan perlawanan terhadap para penjajah yang ingin melakukan penjajahan di negara Indonesia dengan gigih dan tanpa menyerah. Pada tanggal 31 Agustus 1945 adalah hari paling bersejarah buat Masyarakat papua karena masih diduduki oleh Belanda. Tetapi pejuang Frans Kaisiepo mampu mengibarkan Kembali bendera merah putih dan wilayah papua berhasil diambil Kembali oleh NKRI.

B. PEMBAHASAN

Frans Kaisiepo, pria kelahiran Wardo, Biak, pada 10 Oktober 1921 merupakan sosok yang sangat berjasa dalam menyatukan Papua dengan Indonesia. Nama beliau mungkin terdengar asing bagi sebagian besar orang di Indonesia.Tetapi, di Papua, beliau adalah gubernur provinsi papua yang keempat yang merupakan pahlawan yang tak kenal gentar dalam melawan kependudukan Belanda di tanah Papua. Perjuangannya beliau untuk tanah papua sangatlah besar diantaranya Pada 31 Agustus 1945, ketika Papua masih diduduki Belanda, Frans termasuk salah satu orang menegakkan eksistensi Republik Indonesia dan orang pertama yang mengibarkan Bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di Papua. Pada 12 November 1973, ia menikah dengan Maria Magdalena Moorwahyuni, perempuan keturunan keluarga ningrat Tjondronegoro, kakek buyutnya merupakan Bupati di Kudus, Jawa Tengah. Mereka memiliki satu anak laki-laki dan kemudian mengadopsi seorang anak Perempuan. Atas pengabdian jasanya, Frans Kaisiepo dianugerahi Bintang Mahaputra Adipradana Kelas Dua oleh pemerintah Indonesia. Frans Kaisiepo juga menginginkan persatuan nasional, dan bekerja untuk tujuan itu sepanjang hidupnya. beliau diangkat secara anumerta sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada peringatan 30 tahun penyerahan Papua ke Indonesia pada tahun 1993. Nama dia juga dipakai sebagai nama bandara lokal yang melayani Kabupaten Biak Numfor dan Supiori, yang dikenal sebagai Bandar udara Internasional Frans Kaisiepo. Selai itu Kaisiepo juga merupakan salah satu tokoh sejarah yang terpilih untuk digambarkan dalam uang kertas 10 rupiah Indonesia edisi 2016 baru-baru ini, khususnya uang kertas senilai Rp10.000. Nama beliau juga diabadikan di salah satu KRI yaitu KRI Frans Kaisiepo. Atas jasa-jasanya kepada negara Indonesia, Frans Kaisiepo dianugerahi penghargaan Bintang Maha Putra Adi Pradana Kelas Dua. Tidak lepas itu semua, nama Frans Kaisiepo juga diabadikan menjadi salah satu kapal perang TNI Angkatan Laut, KRI Frans Kaisiepo dengan nomor seri 368 dan bandar udara internasional di Pulau Biak, Papua.

C. KESIMPULAN

kepemimpinan Frans Kaisiepo merupakan faktor penting yang mendorong perannya dalam memperjuangkan wilayah papua agar Kembali Bersama NKRI. Kemampuannya dalam menggalang dukungan, menggerakkan rakyat, dan melakukan diplomasi telah membawa hasil yang signifikan bagi perjuangan rakyat Papua. Dengan demikian wilayah Papua yang awalnya diduduki oleh Belanda berhasil direbut Kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline