Dalam kehidupan ini manusia diciptakan untuk saling mencintai dan menghargai. Manusia memiliki martabat yang sama, tidak ada perbedaan martabat antara laki-laki dan perempuan. Anggapan yang mengatakan bahwa martabat laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan sebenarnya keliru. Buktinya bahwa perempuan mampu melakukan pekerjaan yang sama seperti laki-laki. Perempuan mampu memasak, mencuci dan juga ikut terlibat mencari nafkah untuk menghidupi keluarga.
Seorang ibu adalah wanita terhebat, saat mengandung seorang ibu tidak hanya berbaring di tempat tidur menanti kelahiran anak. Dia tetap melakukan aktivitas seperti biasanya seperti memasak, mencuci, mencari uang dan sebagainya. Ibu memang sangat kuat. Dari keadaan yang saya lihat selama ini bahwa perempuan dalam hal ini ibu-ibu yang telah menikah menjalankan banyak peran dalam keluarga. Jika ada yang mengatakan bahwa laki-laki bertugas mencari nafkah dan ibu menjadi ibu rumah tangga, itu salah. Seorang ibu dalam kenyataannya menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga dan juga mencari nafkah seperti laki-laki.
Dalam kebudayaan tertentu ada yang menganggap bahwa perempuan tidak diperbolehkan menyampaikan pendapat di muka umum saat ada pertemuan adat atau diskusi lainnya dan perempuan hanya bertugas mempersiapkan makanan untuk laki-laki yang sedang menjalankan pertemuan. Menurut saya pola pemikiran seperti ini harus mulai diperbaharui. Seorang wanita juga mesti diperbolehkan perannya untuk menyampaikan pendapat di muka umum dalam diskusi. Karena mungkin pendapatnya dia mampu menyelesaikan persoalan, sebab perempuan juga sama dengan laki-laki memiliki kemampuan untuk berpikir.
Perendahan terhadap martabat perempuan memang sering terjadi. Perempuan semacam "menjadi budak" laki-laki, ditindas, dipukul, dicaci maki dan sebagainya kekerasan terhadap perempuan. Pertanyaan kecil melihat penindasan terhadap perempuan ini: laki-laki yang sering menindas perempuan itu lahir dari mana? Adakah tempat lain selain rahim ibu tempat manusia mulai dibentuk? Apakah laki-laki memiliki rahim? Perendahan terhadap martabat perempuan ini karena kurangnya refleksi dari pribadi pelaku penindasan dalam hidup. Pribadi itu tidak merenungkan bahwa dia juga telah lahir dari sebuah rahim dan pemilik dari rahim itu adalah perempuan. Tidak ada tempat lain awal mula manusia dibentuk selain rahim perempuan.
Ibuku sering menasihati saya, dia selalu mengatakan bahwa kamu adalah seorang perempuan yang suatu saat akan menjadi seorang ibu. Kamu akan memiliki keluarga kecil dan ada anak. Kamu akan menjadi pribadi yang harus merawat anak, suami, memasak, mencuci dan juga akan bekerja. beruntung kalau nanti kamu bekerja di kantor. Kalau kamu nanti akan menjadi petani seperti ibu. Pulang bekerja dari kebun, memikul kayu dengan cape dan sebaginya, sampai di rumah harus memasak lagi dan merawat anak. Senang kalau kamu pegawai atau kerja di kantor, pulang dengan santai tanpa memikul beban. Maka dari itu anakku sekolahlah dengan baik. Itulah kata- kata dari ibu saya terhadap saya waktu saya masih SMA. Ungkapan ibu ini ketika kami berdua duduk santai di dapur sambil memasak.
Ungkapan-ungkapan ibu ini selalu kuingat dalam hidupku hingga saat ini. Saya selalu merenungkan bahwa apa yang dikatakan oleh ibu itu benar. Setidaknya kalau saya sekolah dengan baik dan lulus, saya akan menjadi pribadi yang kritis. Saya tidak akan menerima setiap perlakuan dari laki-laki dengan seenaknya. Oleh karena itu dengan teman-teman perempuan saya selalu berdiskusi mengenai maraknya kejadian perendahan martabat perempuan. Saya dan teman-teman berusaha nanti akan melawan dan terus bersosialisasi membela martabat perempuan.
Wanita Terhebat
Saya melihat bahwa ibuku adalah wanita terhebat yang pernah saya lihat dalam hidup ini. Ibu seorang yang pendiam, ramah dan tidak pernah marah terhadap anak-anaknya. Yang dia lakukan adalah memanjakan anak-anaknya, membelai rambut saya di malam hari, pokoknya memperlakukan saya dan kakak-kakak saya dengan penuh kehangatan cinta. Ibu bukan seorang yang berpendidikan tinggi, dia hanyalah seorang wanita yang tidak lulus Sekolah Dasar. Meskipun secara akademik ibu tidak mendapat ijasah akan tetapi pengetahuan ibu luar biasa, buktinya dari dia menasihati anaknya dan caranya membagikan cinta.
Setiap hari yang saya perhatikan adalah ibu bangun pagi-pagi sekitat pukul 05.00 WIT. Kemudian dia menyalakan api untuk memasak nasi, sayur, air dan juga makanan babi. Saat setelah selesai memasak ibu membangun saya untuk mempersiapkan diri ke sekolah. Ibu menyediakan air hangat bagi saya untuk mandi dan juga sarapan pagi. Dia tidak peduli bahwa saya adalah anak perempuan yang setidaknya bisa memasak sendiri nasi untuk sarapan sebelum ke sekolah. Ibu begitu memanjakan saya.