Lihat ke Halaman Asli

Felisia Mumu

Mahasiswa

Buka Kios Menambah Penghasilan Keluarga dan Berbagi Kebaikan

Diperbarui: 2 September 2020   20:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Dalam menghidupi keluarga, beban mencari nafkah tidak hanya bergantung pada seorang suami semata. Istri juga bisa mencari pekerjaan sampingan selain menjadi ibu rumah tangga. ini terarah kepada ibu-ibu yang tidak bekerja di kantor sebagai guru, pegawai dan sebagainya. 

Dari pada setelah masak, mandiin anak, cuci, duduk bengong, mending mencari kerja sampingan untuk mengisi waktu luang. Lantas memasak, mencuci dan mandiin anakkan bukan sebuah "pekerjaan" itu sebagai sebuah kewajiban sebagai seorang istri. 

Saya menyaksikan ini pada seorang ibu rumah tangga bernama kk Jelan, kakak kandungku sendiri di Manggarai-Flores-NTT. Kakak Jelan adalah seorang ibu rumah tangga, suaminya bekerja sebagai tukang bangunan yang bernama kakak Fendy. Saya sebut kakak terpengaruh terbiasa saya panggil demikian lkarena mereka kakak saya.

Kakak Jelan membuka sebuah kios kecil di rumahnya, lumayan untuk menambah pnghasilan keluarga. Dari pada anak pergi jajan di tempat lain dan sekaligus untuk menambah penghasilan. 

Kakak Jelan mengatakan bahwa dari penghasilan kios kecilnya menjualbarang-barang perlengkapan rumah tangga dan jajan anak-anak, dia mampu untuk membeli kebutuhan dalam keluarga, sedangkan uang hasil kerja suami untuk menabung. 

Meskipun tidak pernah kuliah di bidang ekonomi dan hanya pernah mengenyam pendidikan di jenjang SMA, itu pun tidak sampai selesai dia mampu mengolah keuangan dengan baik. Mana untuk belanjanya dan mana untuk menabungnya.

Kakak Jelan pandai melihat situasi, dia melihat bahwa di sekitar belum ada yang membuka kios dan kios yang ada berada jauh dari perumahan warga sekitar. 

Kakak Jelan dengan berani mengambil peluang ini. Dia berutang pada seorang  bos, dengan meminjam uang untuk membuka kios dengan sistem pembayaran bunga. Kios ini sudah bertahan agak lama. Hal ini karena pengolahan keuangan yang cukup baik dari kakak Jelan. Dia pandai menghitung laba dari setiap barang yang dijualnya.

Kakak Jelan juga dengan adanya kios ini dapat membantu warga sekitar. Selain menghemat waktu warga sekitar untuk tidak pergi belanja di tempat yang jauh juga membantu dari segi ekonomi. Barang di kios kakak Jelan bisa di bon oleh warga. Tunggu ada uang baru di bayar, bisa sampai satu bulan. Ini dapat membantu warga sekitar. 

Kita lihat apakah di took-toko besar ada yang seperti ini, diijinkan barangnya untuk di bon sama rakyat kecil. Jarang saya rasa. Kakak Jelan juga menyadari akan penghasilan dari warga sekitar, sehingga dia mengerti bahwa keluarga ini beum ada uang sehingga belum bayar, untuk itu kakak Jelan tidak pergi menagi uangnya. Artinya dapat dikatakan bahwa ini adalah kios keluarga dan untuk keluarga.

Kakak Jelan juga karena ada penghasilan lebih dari kiosnya, sisa dari belanja kebutuhan rumah tangganya, dia juga mengirim saya uang. Uang untuk belanja saya, maklum saya adalah mahasiswa. Saya beruntung punya kakak yang seperti ini, meskipun sudah berkeluarga tetap membantu bapa dan mama untuk membiayai sedikit biaya hidup saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline