Air hujan jatuh dari langit, Seperti darah yang menetes dari mata ku, Pecahan tanah dan menolak, Seperti saat aku merobek pergelangan tangan ku. Sinar matahari gagal bersinar, Kegelapan menjadi tempat doaku. Api melonjak naik ke udara, Sebagai pernyataan jiwaku. Iblis dari neraka mencoba meraih, Kemarahan yang tidak bisa aku pendam. Jari dingin kegelapan meraih tanganku, Seperti kilat yang membuat kekacuan di tanah. Program kejahatan mulai menyebar melalui pembuluh darahku. Hatiku bergetar karena terkejut hebat. Bahwa aku sekarang telah mengatakan kepada anda tentang aku sekarang. Ini lebih benar untuk anda, tapi jika anda mencoba untuk menyelamatkanku dari takdir ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H