Lihat ke Halaman Asli

Memburu Peluh Demi Nafkah

Diperbarui: 5 Agustus 2017   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bias keremangan malam kini terasa

Pesona beraja merangsang indra

Pupil mungil itu berbinar tajam

Sesekali Menengadah seakan merampas mantra

Lentik kelopak berayun pelan

Sedang sudut bibirnya terus merekah

Berharap dari sana datang sorotan nakal

Demi puaskan berahi dan nafkah anak semata wayang

Tempat itu semakian jauh ditinggalkan senja

Naluri hewan dalam rupa manusia kian ekstra bekerja

Tiap sudut serambi ciptaan-Nya bertransaksi rasa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline