"Dengan skema penambahan daya listrik pada rumah yang hanya memiliki daya 450 VA menjadi minimal 900 VA, pemerintah diharapkan dapat tetap melakukan subsidi tarif listrik."
Liquefied Petroleum Gas (LPG) merupakan sumber energi yang banyak digunakan di Indonesia khususnya untuk skala rumah tangga. LPG berasal dari gas bumi yang kemudian dicairkan.
Indonesia menggunakan LPG secara masif di tahun 2007 untuk menggantikan penggunaan minyak tanah. Namun sejak pergantian sumber energi tersebut, ditemukan kendala-kendala.
Selama ini LPG digunakan oleh masyarakat Indonesia dengan bantuan dari pemerintah untuk masyarakat yang kurang mampu, namun di lapangan masih marak ditemukan tabung gas LPG 3 kilogram digunakan oleh masyarakat menengah ke atas.
Indonesia masih melakukan impor LPG untuk memenuhi kebutuhan LPG yang meningkat tiap tahunnya sehingga berdampak pada penggunaan APBN.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional dan menggunakan APBN dengan bijak adalah penggunaan kompor listrik atau kompor induksi.
Salah satu keunggulan yang ditawarkan dari kompor listrik adalah keamanan penggunaannya dimana tidak perlu takut lagi akan ledakan gas namun kompor induksi membutuhkan daya listrik yang besar.
Daya listrik yang diperlukan kompor induksi rata - rata adalah 800 hingga 1400 watt per unit. Sedangkan masih banyak rumah dengan daya listrik 450 VA. Mau tidak mau masyarakat yang hanya memiliki daya listrik 450 VA harus menambah daya.
Program yang saat ini telah berjalan untuk merealisasikan kompor induksi di Indonesia adalah program Nyaman Kompor Induksi 2021 yang diprakarsai oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Melalui program ini PLN memberikan sejumlah kemudahan bagi masyarakat yang ingin beralih dari LPG yakni dengan memberikan harga khusus bagi pengguna baru dan memberikan potongan harga bagi masyarakat yang ingin meningkatkan daya.
Program ini berjalan tentunya dengan berbagai macam pertimbangan, namun saat ini perlu ditinjau kembali kesiapan PLN sebagai penyedia listrik nasional. PLN harus bekerja keras untuk mengubah paradigma masyarakat terhadap kompor induksi.