Lihat ke Halaman Asli

Sel Hewan Hanya Seumur Jagung ?

Diperbarui: 25 Agustus 2017   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sel Hewan Hanya Seumur Jagung ?


Halo para pembaca, perkenalkan nama saya adalah Felicia. Saya adalah salah seorang siswi di SMA Kolese Loyola Semarang. Artikel ini merupakan artikel pertama yang saya terbitkan di kompasiana. Saya berharap artikel ini dapat membantu para pembaca. Saya juga sangat mengharapkan saran para pembaca agar pada artikel berikutnya menjadi lebih baik. Saat ini saya telah duduk dibangku kelas 11. Sebagai seorang pelajar tentunya saya mengalami berbagai proses dan dinamika pembelajaran untuk pengembangkan diri saya. Dalam proses pengembangan diri ini, saya juga mengembangkan diri dalam bidang biologi. Biologi tentunya terkait erat dengan fakta – fakta faktual dalam kehidupan kita. Mulai dari mempelajari hewan, tumbuhan, hingga manusia. Semua pembelajaran ini tentunya berguna bagi pelajar dalam memperbanyak pengetahuan mereka, terutama dalam bidang biologi.

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas ketahanan hidup sel hewan dan sel tumbuhan. Tentu banyak dari anda yang bertanya – tanya “ Apakah sel hewan waktu hidupnya lebih lama dari pada sel tumbuhan ? “ atau “Apakah sel tumbuhan waktu hidupnya lebih lama dari pada sel hewan ? “. Secara gamblang, tentunya sel tumbuhan mempunyai jangka hidup yang lebih lama dari pada sel hewan. Pada artikel ini pernyataan ini akan dikupas tuntas berdasarkan fakta – fakta yang telah ada. Sebelum membahas lebih dalam tentang judul di atas, saya akan memberi penjelasan dan pengenalan sedikit mengenai sel hewan dan sel tumbuhan.

Ilmu biologi mulai mengenal tentang sel sejak Antonie Van Leeuwenhoek menemukan mikroskop sederhana pada pertengahan 1600. Beliaulah yang mengembangkan teknologi mikroskop dan meneliti banyak sel hidup. Tokoh lain adalah Robert Hooke, beliau lah orang pertama yang mengamati sel. Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sel gabus dan dinding sel tumbuhan yang sudah mati menggunakan mikroskop sederhana. Setelah kedua ilmuan ini, banyak ilmuan biologi lainnya yang bermunculan dan menyatakan fakta mengenai sel. Seperti Theodore Schwan, seorang ahli anatomi hewan yang menyatakan bahwa hewan tersusun oleh unit dasar terkecil dalam kehidupan yaitu sel. Selain itu Mattias Jacob Schleiden, seorang ahli anatomi tumbuhan menyatakan bahwa tumbuhan tersusun oleh unit dasar terkecil dalam kehidupan yaitu sel.

Dalam bidang biologi, sel adalah materi hidup paling sederhana yang merupakan unit terkecil penyusun semua organisme di muka bumi. Dalam pengertian lain sel merupakan satuan struktur fisiologi terkecil dalam penyusun organisme hidup. Oleh karena itu, sel sangat erat dengan kehidupan kita. Sel sendiri melakukan semua aktivitas kehidupan dan melakukan banyak reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan yang berlangsung di dalam sel. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan sel untuk merespon perubahan yang terjadi dialam kehidupan. Agar dapat merespon perubahan yang terjadi, sel melakukan adaptasi (adaptasi adalah kemampuan setiap organisasi kehidupan dalam mengatasi tekanan dan perubahan dalam lingkungannya melalui penyesuaian diri agar dapat bertahan di habitatnya).  Sel juga mengalami diferensiasi, yaitu perkembangan sel menjadi bentuk yang lebih khusus sehingga terjadi berbagai macam bentuk sel.

Sel memiliki ukuran yang mikroskopis, ini berarti ukuran sel sangat kecil. Ukuran sel yang sangat kecil ini membuat sel tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu dibutuhkan mikroskop agar dapat mengamati sel. Pada umumnya semua makhluk hidup memiliki struktur sel yang hampir sama, yaitu tersusun atas membran sel dan protoplasma. Protoplasma sendiri tersusun atas cairan sel (sitoplasma) dan organel-organel. Organel adalah alat-alat di dalam sel yang mempunyai fungsi khusus agar dapat menjalankan sistem yang ada dalam sel. Sedangkan membran sel sendiri merupakan pembungkus dari sel itu sendiri.

Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki persamaan dan perbedaan struktur penyusun sel dan fungsinya. Persamaan sel tumbuhan dan sel hewan yaitu kedua sel ini memiliki struktur yang sama. Struktur penyusunnya yang sam adalah membran sel/membran plasma, inti sel ( nukleus), sitoplasma, dan organel sel. Selain itu terdapat berbagai perbedaan dalam struktur penyusun sel hewan dan sel tumbuhan. Berikut merupakan tabel perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan :

Pada sel tumbuhan :

  • Memiliki dinding sel
  • Ukuran vakuola besar
  • Memiliki plastid
  • Tidak ada sentriol
  • Tidak ada lisosom
  • Terdapat glioksisom
  • Jumlah badan golgi ratusan

Pada sel hewan

  • Tidak memiliki dinding sel
  • Ukuran vakuola kecil hingga tidak ada vakuola
  • Tidak memiliki plastid
  • Terdapat sentriol
  • Memiliki lisosom
  • Memiliki glioksisom
  • Jumlah badan golgi 10 - 20

Setelah mengetahui perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan, saya akan menjelaskan apa saja organel yang penyusun sel, beserta fungsi masing - masing organel. Sel memiliki struktur yaitu : Membran sel (membran plasma), Sitoplasma, Inti sel (Nukleus), Mitokondria, Ribosom, retikulum endoplasma, badan, golgi (kompleks golgi), lisosom, sentriol, vakuola, plastisida, dinding sel, peroksisom, dan glioksisom. Berikut berbagai fungsi organel – organel sel :

  • Membran sel (membran plasma)

Membran sel tersusun atas fosfor, lemak (lipid), karbohidrat, dan protein. Membran sel atau membran plasma berfungsi untuk melindungi dan mengatur lalu lintas keluar masuknya zat pada sel. Membran sel tersusun atas fosfor, lemak (lipid), karbohidrat, dan protein.  Membran sel memiliki sifat semipermeabel ini berarti, membran sel hanya dapat dilewati oleh zat tertentu.

  • Sitoplasma

Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat sel. Sitoplasma memiliki kandungan berbagai macam zat, diantaranya protein, lemak,karohidrat, zat-zat anorganik, enzim, vitamin, dan hormon. Sitoplasma pada sel berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel karena organel sel terdapat di sitoplasma.

  • Inti sel (Nukleus)

Nukleus atau inti sel tersusun atas membran, cairan inti (nukleoplasma), kromosom, dan anak inti (nukleolus). Cairan inti atau nukleoplasma sendiri tersusun atas air, protein, dan mineral. Kromosom merupakan pembawa sifat menurun yang tersusun oleh benang-benang kromatin. Nukleus berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan yang terjadi pada sel.

  • Dinding sel

Membran sel pada tumbuhan dilindungi oleh dinding sel. Selain melindungi sel, dinding sel juga menjaga bentuk sel tumbuhan agar tidak berubah dan tetap kaku. Pada sel hewan tidak memiliki dinding sel. Hal ini menyebabkan sel hewan cenderung berbentuk bulat atau tidak beraturan.

  • Peroksisom

Peroksisom disebut juga badan mikro yang berukuran hampir sama dengan lisosom. Peroksisom dibatasi oleh membran tunggal dan terdapat pada sel tumbuhan maupun sel hewan. Peroksisom berisi enzim, dan enzim yang paling khas ialah enzim katalase. Pada hewan peroksisom banyak terdapat di hati dan ginjal, sedangkan pada tumbuhan terdapat dalam berbagai tipe sel.

  • Glioksisom

Glikosisom merupakan badan makro dari peroksisom.. Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan. Glioksisom sering ditemukan di jaringan penyimpan lemak dari biji yang berkecambah pada tumbuhan. Glioksisom tumbuhan mengandung enzim pengubah lemak menjadi gula.

  • Mitokondria

Mitokondria adalah organel bilayer yang berfungsi sebagai tempat penghasil energi. Organel bilayer adalah organel yang mempunyai membran ganda. Semakin banyak suatu mitokondria makan sel tersebut semakin aktif

  • Ribosom

Ribosom adalah salah satu organel pada sel yang memiliki ukuran kecil dan padat. Ribosom memiliki bentuk butiran - butiran. Ribosom ada yang menempel pada membran retikulum endoplasma dan ada pula yang berada bebas pada sitoplasma. Ribosom berfungsi sebagai tempat mensisntesis protein.

  • Retikulum endoplasma

Retikulum endoplasma merupkan saluran berliku yang membentang dari inti sel menuju  sitoplasma. Ada dua jenis Retikulum endoplasma, yaitu retikulum endoplasma kasar dan reticulum endoplasma halus. Pada membran retikulum endoplasma kasar, terdapat ribosom. Sedangkan pada retikulum endoplasma halus tidak ditempeli ribosom. Retikulum endplasma berfungsi untuk membuat dan menyalurkan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh organel – organel pada sel

  • Vakuola

Vakuola berarti ruangan sel. Terdapat dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil. Vakuola makanan berfungsi untuk mencerna makanan sedangkan vakuola kontraktil berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa dan mengatur keseimbangan air dalam sel. Pada tumbuhan dewasa, vakuola memiliki ukuran besar dan berisi cadangan makanan. Sedangkan pada hewan vakuola berukuran relatif kecil.

  • Plastisida

Plastisida hanya terdapat pada tumbuhan. Plastisida merupakan tempat atau wadah bagi tumbuhan untuk menyimpan pigmen tertentu. Kloropas merupakan plastisida yang berwarna hijau karena memiliki klorofil. Kloroplas berperan dalam proses fotosintesis. Kromplas memiliki pigmen xantofil sehingga berwarna kuning. Selain itu, leukopas berfungsi sebagai tempat cadangan makanan.

  • Badan golgi (Kompleks golgi)

Badan golgi memiliki bentuk seperti kumpulan kantong yang bertumpuk-tumpuk. Pada sel badan golgi berperan untuk memodifikasi bahan-bahan yang dihasilkan oleh retikulum endoplasma dan menyalurkannya ke organel - organel yang membutuhkan.

  • Lisosom

Lisosom adalah organel yang berbentuk kantong berisi enzim pencernaan. Lisosom berfungsi untuk mencerna zat sisa, makanan, atau zat asing. Jika lisosom pecah, maka enzim di dalamnya akan mencerna atau menghancurkan organel selnya sendiri. Hal ini menyebabkan sel akan mati. Lisosom hanya terdapat pada sel hewan dan tidak terdapat pada sel tumbuhan.

  • Sentriol

Sentriol berperan sebagai pembelahan sel. Sentriol hanya dimiliki sel hewan, sehingga tidak ada pada sel tumbuhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline