Lihat ke Halaman Asli

Felia Annisa

Mahasiswa

MERTI DUSUN: Tradisi Pembersihan dan Doa dalam Kehidupan Masyarakat di Dusun Dendeng, Desa Wringinputih

Diperbarui: 6 Agustus 2024   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Tim UNNES GIAT 9 Desa Wringinputih

Pada Rabu (3/7/2024) lalu, Masyarakat di Dusun Dendeng, Desa Wringinputih menyelenggarakan acara Merti Dusun yang diselenggarakan di Balai RW Dusun Dendeng. Kepala Desa Wringinputih serta jajaran perangkat desa lainnya turut memeriahkan acara Merti Dusun tersebut.

Merti memiliki arti bersih atau suci yang sering digunakan dalam konteks acara adat pada masyarakat jawa yang bertujuan untuk membersihkan atau menyucikan sesuatu. Jadi, Merti Dusun merupakan acara adat atau tradisi pada masyarakat jawa sebagai ungkapan syukur serta sebagai bentuk permohonan atas kesejahteraan, keselamatan, dan berkah untuk masyarakat dusun tersebut.

Dok. Tim UNNES GIAT 9 Desa Wringinputih

Di Dusun Dendeng sendiri, Merti Dusun dimeriahkan dengan acara makan bersama yang diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh pemuka agama setempat. Kemudian masyarakat makan bersama dengan membawa makanan dari rumah masing masing yang kebanyakan merupakan hasil panen masyarakat Dusun Dendeng sendiri. Kegiatan Merti Dusun ini tidak hanya berhenti disitu saja, kegiatan ini dilanjutkan dengan persiapan perlengkapan berbagai rangkaian acara.

Kegiatan ini dilakukan secara rutin di Dusun Dendeng yaitu setahun sekali. Namun, merti dusun di tahun 2024 ini lebih istimewa karena Merti Dusun ini sekaligus kegiatan untuk menyambut Event Wayangan Dusun Dendeng yang diadakan setiap lima tahun sekali.

Dok. Tim UNNES GIAT 9 Desa Wringinputih

Setelah menggelar Merti Dusun tersebut, Dusun Dendeng menyelenggarakan acara Wayangan pada Sabtu (6/7/2024). Pagelaran wayang tersebut dihadiri oleh masyarakat beserta beberapa anggota DPRD Kabupaten Semarang, Perangkat Kecamatan Bergas, dan beberapa jajaran Perangkat Desa Wringinputih. Acara tersebut dilakukan selama semalaman penuh terhitung sejak Sabtu malam hingga Minggu dini hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline