tiba-tiba, aku ingin kau memotong rambutku
membersihkan misai, mencukur jenggotku
memasangkan gigi-gigi palsu di ompongnya gigiku
sembari kunikmati senyum dan gerak bibirmu
kehidupan telah memberikan tanda mata berupa bekas-bekas luka
berjejer dari kepala hingga mata kaki
antri menunggu sentuhanmu
agar aku bisa sedikit membuka mata
ada ruang ruang batin yang menuntut kerutinan
ada ruang ruang wadaq yang mencipta kehendak
masa bergulir dari petang ke petang