Lihat ke Halaman Asli

Fefy Frisca

Mahasiswa Magister Akuntansi di Universitas Mahasaraswati

Konsep Dasar Manajemen Laba

Diperbarui: 6 Desember 2024   19:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manajemen laba (earnings management) adalah salah satu konsep dalam akuntansi yang merujuk pada upaya perusahaan untuk memengaruhi atau mengatur laporan keuangan agar mencerminkan kinerja tertentu. Praktik ini dilakukan oleh manajemen untuk mencapai tujuan tertentu, baik yang berkaitan dengan kepentingan internal maupun eksternal. Manajemen laba dapat diartikan sebagai tindakan manajerial yang bertujuan untuk mengatur pengakuan pendapatan, biaya, dan elemen laporan keuangan lainnya dalam kerangka standar akuntansi yang berlaku. Meskipun dilakukan dalam batas aturan akuntansi, praktik ini sering kali menimbulkan perdebatan karena dapat mengaburkan realitas ekonomi perusahaan. Menurut Schipper (1989), manajemen laba adalah intervensi sengaja dalam proses pelaporan keuangan untuk memperoleh keuntungan pribadi tertentu. Sedangkan Healy dan Wahlen (1999) mendefinisikan manajemen laba sebagai penggunaan pertimbangan dalam pelaporan keuangan untuk mengubah laporan keuangan, baik untuk menyesatkan stakeholder atau untuk memengaruhi hasil kontraktual berbasis laporan tersebut. Manajemen laba biasanya dilakukan oleh perusahaan karena beberapa alasan berikut; memenuhi ekspektasi pasar, menghindari pelaporan kerugian, mendapatkan bonus atau insentif, mendukung negosiasi kontrak atau pendanaan, dan penghindaran pajak. Manajemen laba dapat dilakukan melalui beberapa metode, di antaranya melalui, manipulasi akuntansi, rekayasa transaksi, dan estimasi akuntansi. Manajemen laba dapat membawa dampak positif maupun negatif tergantung pada tujuan dan cara pelaksanaannya. Dampak positif dari manajemen laba yaitu stabilisasi keuangan, strategi pengelolaan risiko. Sedangkan negatifnya adalah menyesatkan stakeholder, penurunan kepercayaan, potensi kerugian jangka panjang. Manajemen laba adalah praktik yang kompleks dengan berbagai tujuan dan dampak. Meskipun dapat digunakan untuk mengoptimalkan kinerja laporan keuangan dalam batas aturan, penggunaannya yang berlebihan atau manipulatif dapat merusak kepercayaan stakeholder. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menjaga transparansi dan integritas dalam pelaporan keuangan agar tetap mendukung kepercayaan pasar dan keberlanjutan bisnis. Dengan pengawasan yang ketat dari regulator, auditor, dan investor, praktik manajemen laba yang tidak sehat dapat diminimalkan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih akuntabel.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline