Lihat ke Halaman Asli

''Purpose of Life"

Diperbarui: 29 Desember 2017   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto: waltonsignage.com

 Menurut anda, apa itu hidup? Apakah pernah kita berpikir, apa tujuan hidup kita? Sampai sekarang, saya yakin pasti kita semua punya mimpi. Mimpi yang belum terwujud, angan-angan kita, cita-cita kita, barang yang kita ingin, seseorang yang kita ingini, semuanya. Namun jika semua Wishlistkita sudah terpenuhi, lalu kita mau apa? Kadang saya berpikir, apakah Tuhan se bercanda itu untuk menciptakan kita menjadi orang yang biasa-biasa saja. 

Lahir  balita anak-anak remaja dewasa punya keturunan tua meninggal. Ketika masih TK mungkin keinginannya hanya mainan, lalu beranjak ke kanak-kanak mengingini nilai bagus atau hobi tertentu. Lalu ketika remaja ingin punya pacar, lalu dewasa ingin segera menikah, pekerjaan baik, keluarga bahagia. Ketika tua ingin keluarga akur, lalu meninggal.

Bisa dibayangkan, lima puluh sampai seratus tahun setelah kita meninggal, mungkin orang-orang sudah melupakan kita. Lalu, apa sebenarnya tujuan hidup kita? Apakah Tuhan se bercanda itu untuk menciptakan kita hanya untuk tujuan seperti itu? Disini saya mulai berpikir bahwa sebenarnya tujuan kita hidup hanyalah untuk Tuhan. Ya, apapun yang kita lakukan harus di dasari oleh kecintaan kita akan Tuhan. 

Barulah kita punya hidup bahagia dan kekal, secara otomatis, semua keinginan kita untuk hidup bahagia dan damai pasti terpenuhi. Kehidupan bahagia versi tersebut adalah secara otomatis di dapat dari hasil apa yang kita perbuat untuk Tuhan.

Lalu tujuan hidup kita sesungguhnya? Menyenangkan Tuhan. Kita tahu bahwa semua agama mengajarkan di dalam Tuhan ada kebaikan. Bearti dengan berbuat kebaikan, kita menyenangkan hati Tuhan. 

Namun apakah baik saja cukup? Baik menurut pandangan manusia adalah hal yang relative, sehingga harus ada tolok ukurnya yaitu benar. Contoh: Pasangan anda ingin minuman bersoda, namun anda memberikan ia susu. Apakah itu perbuatan baik? Jelas, anda sudah memberikan untuknya. Namun apakah itu benar? Tidak, karena tidak tepat sasaran. Pasangan anda sedang ingin minuman bersoda dan bukan susu.

Lalu bagaimana menyenangkan hati Tuhan? Dengan melakukan segala sesuatu yang baik di dasarkan pada "yang saya lakukan untuk memuliakan Tuhan". Misalnya, ketika anda bekerja dengan memegang prinsip seperti itu, pastinya anda tidak akan ada niat untuk korupsi, kenapa? Karena kita tau bahwa Tuhan tidak suka dengan tindakan korupsi. 

Dengan prinsip demikian pun, pastinya anda akan bekerja dengan loyalitas, disiplin dan bertanggung jawab, karena anda tahu yang anda lakukan buat Tuhan, jadi anda harus memberikan yang terbaik. Dengan demikian, promosi dan uang akan secara otomatis anda dapatkan karena kinerja anda yang baik.

Kembali lagi ke tujuan hidup, bahwa ketika kita melakukan sesuatu untuk Tuhan, kita akan merasa bahwa hidup kita bearti. Kita hidup tidak sia-sia dan monoton dan menjadi orang yang luar biasa, bukan orang yang biasa-biasa saja. Karena pada dasarnya tujuan hidup manusia adalah kembali pada Tuhan nya, bukan hanya perkara masuk ke Surga tapi untuk kembali bersama Sang Pencipta nya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline