Lihat ke Halaman Asli

Antara Kodrat dan HAM Serta Budaya

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kemarin cukup kaget juga waktu seorang teman bertanya lewat sms soal sikapku atas konferensi kaum gay, lesbian, bisexual dan transgender yang akan dilaksanakan di Jatim yang terancam batal karena adanya protes. Jujur baru kali ini aku dibuat bingung karena tak tahu menjawab apa alias harus bersikap apa mendukung atau prihatin. Beneran deh aku bingung harus bersikap seperti apa menanggapi protes tersebut yang membuat konferensi tersebut hamper batal. Ini karena aku mengahrgai setiap pilihan orang bahkan aku bias dibilang punya beberapa teman yang gay dan I am okey with that. Aku gak mempersoalkan orientasi seksual sesorang karena setiap orang berhak memilih dan aku sebagai orang luar tidak berhak memaksa mereka memilih jalan yang sama denganku. Jadi kalau dipandang dari sudut pandang HAM secara individu protes tersebut bias melanggar hak asasi manusia untuk menjalankan pilihan hidupnya lagipula pertemuan tersebut hanya untuk kaum mereka saja yang sebenarnya masih manusia sama seperti aku. Namun kalau dipandang dari sudut pandang budaya dan kodrat manusia sepertinya gak etis kalau konferensi ini dilaksanakan di Indonesia yang jelas-jelas masih menentang adanya kaum gay dan lesbian. Jadi hingga akhir artikel ini aku beneran belum bisa memutuskanharus bersikap seperti apa terhadap polemic rencana pelaksanaan konferensi kaum gay, lesbian, bisexual dan transgender di Indonesia




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline