Lihat ke Halaman Asli

Mau Coba Jadi Trainer Lobbying Skill???

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah berjam-jam menampilkan band baru bernama interupsi, yang sepertinya jauh lebih ngerocks dibandingin ma band-band rock papan atas dunia seperti slipknot, megadeath ataupun bahkan metalica, secara live pada saat sidang paripurna DPR beberapa hari yang lalu, akhirnya para pihak yang menamakan dirinya wakil rakyat menyetujui secara voting untuk memilih opsi C (FPJP dan bailout Century bermasalah). Lucunya, disaat terakhir menjelang voting dilakukan ada 4 partai yang mengusulkan adanya penggabungan antara opsi A dan C yang menurutku konyol aja karena masak bisa ada dua opsi yang saling bertolak belakang disatukan. Kalau magnet sih harus mempertemukan 2 kutub yang saling bertolak belakang alias mendekatkan kutub utara dan selatan… lha ini pilihan yang bertolak belakang kok mau disatukan kan mustahil kayak air dan minyak yang disatukan aja.

Jujus awalnya aku agak khawatir kalau lobby yang dilakukan partai paling “besar” saat ini di DPR berhasil membelokkan hasil pansus sesuai dengan keinginan partai tersebut. Namun, ternyata dugaanku salah besar karena ternyata lobbying skill yang dilakukan oleh partai tersebut dimentahkan begitu saja oleh partai2 koalisi mereka sendiri.

Dari uraian diatas sedikit banyak terlihat kalau partai pemenang pemilu legislatif yang lalu tidak punya lobbying skill yang bagus walaupun mereka jumlah pengikut atau kerennya sih kader yang banyak, buktinya mereka Cuma bisa mempengaruhi partai2 yang memang dari awal “dibantu” oleh mereka. jadi jelas dong kalau sebenarnya partai besar ini tidak punya lobbying skill yang bagus karena secara tidak langsung partai2 yang sejalan dengan mereka hanya ingin membalas budi atas apa yang telah mereka dapatkan selama ini dari partai besar ini. bukti lainnya adalah bagaimana akhirnya malah ada partai yang awalnya memilih opsi yang sama dengan partai besar tersebut tapi pada akhirnya saat voting malah memilih opsi yang bersebrangan dengan mereka. bener-bener “mung akeh balane neng kopong kabeh gak duwe isi.”

Gara2 fenomena diataslah... kemarin aku dan temenku punya usul bagaimana kalau mencoba belajar bagaimana meningkatkan lobbying skill lalu mendeklarasikan diri sebagai trainer lobbying skill yang kayaknya bakal jadi lahan duit dimasa depan apalagi kalau bisa masuk keranah politik.... pasti banyak yang nanggap. Jadi mau coba jadi trainer lobbying skill para wakil rakyat kita???




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline