Lihat ke Halaman Asli

Risiko dalam Berinvestasi

Diperbarui: 21 Oktober 2022   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desain by Okta Fania

RESIKO APA SAJA YANG TERJADI DALAM BERINVESTASI?

Investasi merupakan kegiatan pengelola keuangan dengan tujuan melipat tindakan uang atau meningkatkan kekayaan. Jenis investasi apapun sangatlah beragam mulai dari investasi emas, Reksadana, deposito, obligasi, saham, properti dan sebagainya. Apapun instrumen yang kamu pilih sangatlah penting untuk mengetahui risiko investasi sebelum memulainya.

Meskipun ada risiko investasi, kegiatan pengelolaan keuangan ini juga mengandung beberapa manfaat diantaranya adalah:

  • Menjamin masa depan keuangan yang lebih baik
  • Aset investasi dapat menghasilkan keuntungan untuk dijadikan sebagai penghasilan yang tetap.
  • Memperkecil risiko yang terjerat hutang karena lebih mengutamakan menyisakan uang demi tabungan atau berinvestasi.
  • Terhindar dari risiko stres finansial
  • Kehidupan keluarga yang lebih terjamin secara finansial di masa depan.

Investasi merupakan rencana keuangan jangka panjang yang penting untuk membangun masa depan keuangan. Meski terdapat risiko investasi kamu telah mengolah saksikan penghasilan demi merawat keuntungan dari investasi.

Berikut ini adalah beberapa risiko dalam investasi

Investasi merupakan potensi kerugian yang dialami oleh investor dari aktivitas dari investasi tersebut.

1. Resiko investasi sistematis

Merupakan jenis fisika eksternal yang tak dapat dihindari atau dikendalikan. Risiko investasi ini dapat mempengaruhi semua efek serta dapat dikurangi dengan diversifikasi. Beberapa risiko sistematis adalah:

  • Risiko suku bunga yaitu risiko investasi yang muncul karena adanya fluktuasi suku bunga sehingga dapat mempengaruhi pendapatan investasi.
  • Risiko inflasi disebut juga risiko daya beli yang berarti peluang arus kas dari investasi memiliki nilai yang lebih rendah di masa depan karena adanya perubahan daya beli akibat inflasi.
  • Risiko nilai tukar mata uang atau bisa disebut valas ini beresiko karena adanya perubahan kurs valuta asing, contohnya ketika mata uang domestik tengah melemah.
  • Risiko komoditas yang dipicu karena adanya perubahan harga komoditas tertentu, biasanya dipengaruhi oleh fluktuasi harga jual permintaan dan penawaran.

2. Risiko investasi tidak sistematis

Risiko tidak simetris merupakan jenis resiko yang dapat dihindari atau dikendalikan. Fisika investasi ini dapat diatasi dengan membentuk portofolio investasi atau melakukan diversifikasi. Beberapa risiko tidak sistemetis adalah:

  • Risiko likuiditas yang terjadi karena adanya kesulitan menyediakan uang tunai dalam periode tertentu.
  • Risiko reinvestment yang terjadi pada penghasilan aset keuangan yang mewajibkan perusahaan melakukan reinvest.
  • Risiko financial yang berkaitan dengan struktur perdanaan
  • Risiko bisnis yang berkaitan dengan bisnis perusahaan tempat seseorang berinvestasi.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline