Seorang konselor di intitusi pendidikan, selain memberi pelayanan individual, juga harus memberikan pelayanan secara kelompok, bahkan pada jenjang pendidikan menengah sebagian besar kegiatan bimbingan dilaksanakan secara kelompok.
Bimbingan kelompok di institusi pendidikan menyajikan salah satu pengalaman pendidikan, di samping pengalaman-pengalaman yang lain seperti pengajaran di dalam kelas dan keterlibatan dalam berbagai kegiatan ekstrakulikuler.
Istilah kurikulum sekolah dalam arti yang luas menunjuk pada semua pengalaman pendidikan yang dikenakan pada para siswa di bawah tanggung jawab sekolah. Bimbingan kelompok merupakan salah satu pengalaman melalui pembentukan kelompok yang khas untuk keperluan pelayanan bimbingan. Namun, di samping kelompok atau grup yang dibentuk dalam rangka pengelolaan kegiatan bimbingan, di sekolah juga dibentuk beraneka kelompok lain yang dirancang pula untuk memberikan suatu pengalaman pendidikan, meskipun mungki mempunyai sasaran lain daripada sasaran pelayanan bimbingan.
Kelompok siswa yang dibentuk di luar bidang pengajaran dirancang untuk memberikan pengalaman pendidikan yang sasarannya kerap bernumpag tindih dengan sasaran pelayanan bimbingan, paling sedikit sangat dekat dengan asaran pelayanan bimbingan.
Oleh karena itu, tenaga bimbingan profesional yang sekaligus tenaga pendidik, kerap dilibatkan atau melibatkan diri dalam pengelolaan kelompok semacam itu, meskipun itu bukan kelompok atau grup yang khusus dibentuk untuk keperluan bimbingan.
Kelompok peserta didik yang dimaksud adalah kelompok yang dibentuk berkaitan dengan pengelolaan kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler, yang bersama dengan kegiatan intrakulikuler (pengajaran) sama-sama merupakan bagian esensial dari kurikulum sekolah.
Dengan demikian, dalam bagian ini dibahas lebih dahulu pelayanan bimbingan secara kelompok, yang secaa khusus dibebankan pada konselor sekolah. Kemudian diuraikan kaitan bimbingan kelompok dengan kegiatan siswa yang kurikuler dan ekstrakurikuler, yang dilakukan secara kelompok, serta sumbangan apa yang dapat diberikan oleh tenaga bimbingan profesional pada pembinaan kelompok-kelompok itu, terutama pada jenjang pendidikan menengah.
Sumber : W. S., & Hastuti, S. (2007). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H