Bimbingan kelas merupakan proses yang direncanakan untuk membantu populasi sekolah memperoleh informasi, keterampilan atau pengalaman yang berguna dan dibutuhkan. Ruang kelas terbukti menjadi lingkup paling efektif untuk mewujudkan program semacam itu dan program bimbingan pada umumnya tidak teredukasi di dalamnya, bahkan faktanya dapat mengembangkan lebih kurikulum reguler yang terus-menerus berlangsung.
Aktivitas-aktivitas bimbingan kelas dicirikan oleh:
1. Perkembangan
2. Berkelanjutan
3. Memosisikan konselor sebagai instruktur (namun bisa juga direncanakan untuk fungsi asistensi )(Gibson & Mitchell, 2016)
Substansi instruksi didasarkan kebutuhan-kebutuhan spesifik populasi dimana program dirancang. Kebutuhan-kebutuhan ini menyediakan alasan bagi pembentukan program dan pada gilirannya diterjemahkan menjadi tujuan. Prosedur-prosedur program meliputi penetapan waktu, pengumpanbalikan dan perencanaan evaluasi yang dikembangkan di langkah berikutnya. Para konselor sekolah bertanggungjawab bagi pengembangan rancangan komunikasi yang dapat mengorientasikan semua juga bertanggungjawab untuk mengidentifikasi topik-topik yang perlu perhatian serius, mengumpulkan materi-materi sumber daya dan menyiapkan selebaran.
Konselor sekolah bertanggungjawab bagi pengembangan rancangan komunikasi untuk menginformasikan pihak-pihak berkepentingan perihal tujuan program konseling dan aktivitas-aktivitas untuk mencapainya. contohnya, seorang siswa harus sadar betul layanan ini disediakan untuk mereka, dan bahwa aktivitas-aktivitas tertentu terkait dengan optimalisasi layanan. Selain itu, seorang orang tua mestinya diinformasikan, didorong untuk berpartisipasi dan mendukung aktivitas-aktivitas ini dengan tepat.
Semua staf dan administrator sekolah juga memerlukan informasi tentang semua aktivitas utama di sekolah, termasuk program konseling. sebuah program konseling, kalau begitu harus mampu mengidentifikasi topik mana saja yang perlu diperhatikan, mengumpulkan materi-materi sumber daya, dan menyiapkan selebarannya. Program bimbingan ruang kelas membantu aliansi konselor sekolah berkemampuan mengajar dengan membawanya menjadi guru ruang kelas di kurikulum reguler. Aktivitas ini bukan hanya memperkaya instruksi guru ruang kelas tetapi juga meningkatkan kualitas program konseling sekolah. Bimbingan kelas menyediakan kesempatan tambahan bagi interaksi-interaksi siswa-konselor di lingkup alamiah yang didalamnya konselor dapat mengidentifikasi dan bereaksi cepat terhadap kebutuhan siswa.
Sumber :
Gibson, R. L., & Mitchell, M. H. (2016). Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H