Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Memahami Takaran Ideal pada Makanan Anak

Diperbarui: 19 November 2017   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixmann

Usia 0 Sampai usia dua tahun merupakan masa kritis bagi anak dan termasuk dalam periode window of opportunity. Pada periode kehidupan ini, sel--sel otak tumbuh sangat cepat sehingga usia dua tahun pertumbuhan otak sudah mencapai lebih dari 80% dan masa kritis bagi pembentukan kecerdasan. Jika pada usia ini, seorang anak kekurangan gizi maka perkembangan otak dan kecerdasannya terhambat dan tidak dapat diperbaiki.

Pola gizi seimbang sangat diperlukan dalam bentuk pemberian ASI dan MP-ASI yang benar. Ketika memasuki usia satu tahun, laju pertumbuhan mulai melambat, tetapi perkembangan motoric meningkat, anak mulai mengeksplorasi lingkungan sekitar dengan cara berjalan ke sana ke mari, lompat, lari, dan sebagainya. Namun pada usia ini, anak juga mulai sering mengalami gangguan kesehatan dan rentan terhadap penyakit infeksi, seperti ISPA dan diare sehingga anak butuh gizi tinggi dan gizi seimbang agar tumbuh kembangnya optimal.

Ketika masuk usia tiga tahun, anak mulai bersifat ingin mandiri dan dalam memilih makanan sudah bersikap sebagai konsumen aktif di mana anak sudah dapat memilih dan menentukan makanan yang ingin dikonsumsinya. Pada rentang usia 3-5 tahun, sering kali anak menolak makanan yang tidak disukai dan hanya memilih makanan yang disukai sehingga perlu diperkenalkan kepada mereka beraneka ragam makanan.

Pada usia 1-5 tahun, anak sudah harus makan seperti pola makan keluarga, yaitu sarapan, makan siang, makan malam, dan dua kali selingan. Porsi makan pada usia ini setengah dari porsi orang dewasa. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian makan kepada anak usia 1-5 tahun, yaitu sebagai berikut.

*Selalu variasikan makanan yang diberikan meliputi makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah. Usahakan protein yang diberikan juga bergantian sehingga semua zat gizi terpenuhi.

*Variasikan cara mengolah makanan sehingga semua bahan makanan dapat masuk, misalnya anak tidak mau makan bayam maka bayam dapat dibuat di dalam telur dadar.

*Berikan air putih setiap kali habis makan.

*Hindari memberikan makanan selingan mendekati jam makan utama.

*Ketika masuk usia dua tahun, jelaskan manfaat makanan yang harus dimakan sehingga dapat mengurangi rasa tidak sukanya. (Susilowati & Kuspriyanto, 2016)

Secara sederhana kita dapat menghitung takaran yang kita butuhkan sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan gizi. Daftar dibawah ini akan memberi gambaran takaran makanan yang diberikan berdasarkan kelompok umur. (Sari, 2008)

1.Balita 1-3 tahun

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline