Lihat ke Halaman Asli

"Parents Now and Kids Now"

Diperbarui: 17 Oktober 2017   19:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa kecil tentunya dihabiskan dengan candaan dan tawaan dengan teman sebaya. Masa dimana otak anak mengalami pertubuhan dan perkembangan yang pesat. Otak merupakan kunci utama untuk pembentukan kecerdasan anak. Kunci pembentukan kecerdasan otak anak, sebagaimana dikutip oleh Lawrence E. Shapiro, menyatakan bahwa anak usa dini menaruh harapan yang tinggi untuk berhasil dalam memperoleh dan mempelajari semua hal. Artinya pada masa ini anak dapat dididik untuk melakukan apa saja (segala hal) yag positif dan mereka mempunyai kepercayaan diri yang tinggi untuk berhasil.

Namun, disisi lain pengamat diberbagai media menila bahwa pendidikan di Indonesia yang berjalan selama in kurang menekankan pendidikan karekter. Bukan hanya pendidikan formal untuk membetuk kecerdasan anak. Lingungan juga sangat berpengaruh, apalagi perkembangan lingkungan zaman yang sangat serba cepat sekarang sangat berbeda dengan lingkungan zaman dulu.

"Kids jaman now" ungkapan yang lagi gencar-gencarnya dimedia sosial. ungkapan yag biasanya keluar dari mulut generas yang tumbuh di era 90-an atau 2000-an awal.

Banyak orang tua yang mengeluh soal anaknya. "Anak zaman sekarang susah diatur." " Anak-anak zaman sekarang tidak disiplin", "Ank Zaman Sekarang Suka Membantah Orang Tua" dan banyak keluhan-keluhan yag lain.

Itu anak siapa? Anak kita. Siapa yang mendidiknya? Kita. Jadi, yang salah siapa?

Lagi dan lagi orang tua yang salah. Bukannya salah tapi kurang tepat dalam mendidik anak. Orang tua zaman sekarang sibuk mencari uang untuk kesenangan anak. Peran orang tua bukan hanya memberi uang untuk kesenangan anak tapi mereka-mereka para orang tua lupa peran terpenting  sebagai orang tua yang harusnya mendidik, menyayangi, membimbing dan mengasuh. Orang tua zaman sekarang rela membayar orang lain untuk mengasuh anaknya dirumah. Mereka rela membanyar jutaan rupiah untuk bimbingan belajar sang anak. Rela membelikan fashion yang kekinian untuk anaknya sejatinya fashion itu kurag tepat untuk umur anaknya. Rela memberi ganget paling bagus.

Tak ada yang salah jika orang tua memberikan kebahagiaan untuk anaknya. Tapi sebagai orang tua yang cerdas harus paham mana yang dibutuhkan anak dan tidak dibutuhkan anak. Anak tidak membutkan uang dari orang tua nya, anak membutuhkan kasih sayang dan didikan yang seharusnya diperoleh dari orang tua malah mereka peroleh dari lain.

Maka dari itu, anak zaman sekarang sangat berbeda dengan kita zaman era 90-an dan 2000-an awal. Kita hidup di lingkungan yang berbeda saat usia dini, berbeda dengan habitat anak-anak sekarang. Anak zaman dulu baca buku, koran, dan majalah, mereka kini baca internet. Anak zanam dulu, satu rumah belum tentu punya telepon. Anak-anak sekarang bahkan punya telepon sendiri. Tentu saja pengetahuan, informasi yang dimiliki anak-anak kita berbeda dengan kita saat seusia mereka. Demikian pula cara kita berkomunikasi.

Dulu ketika berangkat sekolah jalan kaki bersama-sama ada juga yang bersama-sama naik sepeda. Anak zaman sekarang berangkat kesekolah menggunakan motor bonceng 3 pula. Ketika bermain, anak zaman dulu bermain ketika ada teman-temannya, bermain gobak sodor, kelereng, petak umpet. Anak sekarang mereka sibuk dengan ganget masing-masing.

Renungkan untuk kalian para orang tua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline