Lihat ke Halaman Asli

Ayah, Bagilah Waktumu Untukku

Diperbarui: 15 April 2017   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mendidik anak menjadi lebih cerdas berakhlak mulia, takut kepada Allah, taat pada orang tua semuanya telah ada didalam al- Qur’an, Hanya saja belum banyak disadari oleh keluarga pada umumnya. Banyak masyarakat memerlukan panduan atau tuntunan bagaimana mereka membentuk atau bagaimana mereka menjadi orang-orang yang cerdas. Ternyata Al Qur’an sudah mempunyai metodologi untuk bagaimana kita menjadi orang yang cerdas.

Memelihara kedekatan orangtua dengan anak memegang peran penting untuk tumbuh kembang anak secara optimal, selain pertumbuhan gizi yang seimbang dan juga selain pemenuhan stimulasi. Secara khusus Rsulullah telah memberikan arahan akan pentingnya kasih sayang yang cukup dari orangtua ke anak. Rasulullah bersabda

“Muliakanlah anak-anakmu, san didiklah mereka dengan akhlak yang baik”
(HR. Ibnu Majah)

Kita sebagai ibu maupun calon ibu tentu mengupayakan pencapaian anak-anak yang hebat daripada kita orang tuanya. Namun, banyak dari anak-anak yang lebih dekat dengan sang ibu dibandingkan dengan sang ayah. Untuk menjadi ibu yang bijaksana, wanita yang bijaksana, yang melahirkan generasi yang luar biasa, akan mengajari dan mendorong sang anak khususnya anak laki-lakinya untuk punya hubungan kedekatan dengan ayahnya, supaya dia mengikuti kegiatan, hobby, bisnisnya, apapun yang disukai dan dilakukan ayahnya.

Mengapa anak harus mempunyai hubungan dengan ayah?
Karena dikehidupan anak cerderung dengan perempuan. Dirumah anak bertemu dengan ibu, disekolah anak bertemu dengan ibu guru. Sejatinya anak membutuhkan sosok seorang ayah sebagiamana anak membutuhkan seorang ibu. Tentu dalam kapasitas yang tidak sama. Karena anak tidak hanya membutuhkan orang yang memberinya kasih sayang, perasaan tenang dan cinta yang biasanya diberikan ibu. Tetapi anak juga membutuhkan orang yang memberinya kekuatan, keamanan, kekuasaan yang didapat dari seorang ayah.

Kehadiran ayah ditengah-tengah anak melambangkan adanya wewenang, tanggung jawab, keamanan dan ketenangan keluarga. Seorang anak yang melihat ayah kuat, tekun,ulet, maka hal ini akan memberikan pengaruh kepada anak dalam mengahdapi tantangankehidupannya dimasa yang akan datang.

Anak akan mentaati dan patuh serta hormat pada ayah yang memiliki kemampuan, bertanggung jawab, penyayang, tegas dan adil. Jika dari ibu anak mendapatkan kelemah lembutan dan kasih sayang, maka dari ayah anak mendapatkan pemenuhan kebutuhan moril dan kejiwaan.

Sangat disayangkan jika anak laki-laki tidak punya hubungan dengan ayahnya nanti ibu yang akan menangis. Saat dia cita-citanya nggak jelas, saat dia tidak mengerti menjadi seorang laki-laki, saat dia berantem apalagi dengan ayahnya. Itu karena dari kecil ibunya tidak mengajarinya. Nah gimana caranya supaya si anak punya hubungan dengan ayahnya?

  1. Sering ajak anak berinteraksi dengan melakukan kegiatan bersama, seperti olahraga, memancing, bersepedah.
  2. Berikan contoh yang baik pada anak, karena anak memiliki sifat peniru
  3. Bentuk ikatan yang kuat, sehingga akan membantu perkembangan mental anak
  4. Jadikan sang anak sebagai teman untuk berbagai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline