Lihat ke Halaman Asli

Emosimu Nak

Diperbarui: 11 Februari 2017   07:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Emosi??

Kata yang tidak asing ditelinga kita, tapi kebanyakan orang salah kaprah mengartikan kata emosi. Emosi diartikan sebagai marah. Padahal bukan itu saja. Lalu apa arti emosi sesuai dengan pengertian yang real??

Emosi secara bahasa adalah luapan perasaan seseorang pada suatu waktu. Perasaan dapat dibedakan menjadi perasaan senang, perasaan sedih, kecewa, benci, takut dll. Menurut buku yang pernah saya baca, emosi sebagai perasaan individu manusia, baik itu berupa perasaan positif maupun perasaan negative.

Jadi perkembangan emosi pada Anak Usia Dini dapat kita definisikan sebagai perubahan perasaan yang positif maupun negative pada anak usia 0-6 tahun sebagai akibat dari adanya hubungan antara dirinya dengan orang lain.
Ahaaa, disini saya akan sedikit membahasan tanda-tanda awal (sebagai) emosi terutama pada bayi yang baru lahir.
Sungguh bahagia ketika orang tua melihat sang buah hatinya yang baru beberapa hari terlahir didunia sudah bisa tersenyum. Tetapi, apa anda mengerti senyuman itu untuk orang sekitarnya ??

Hmmmm, kira-kira apa yang ada dalam fikiran sang bayi sehingga membuatnnya tersenyum?

Para ahli peneliti perkembangan otak bayi menyatakan bahwa senyuman bayi bukan disebabkan rangsangan dari lingkungan bayi. Senyuman bayi memiliki arti dan maksud tersendiri.

Ada dua jenis senyuman bayi yang baru lahir.

A. Senyum Refleks
adalah senyuman yang nampak pada wajah bayi di awal kehidupannya. Senyum refleks muncul selama satu bulan pertama setelah kelahiran bayi, bukan merupakan respons terhadap stimuli eksternal, terjadi selama bayi tidur rapid eye movement (REM) atau aktifitas saraf subkortikal.

Senyum refleks dipengaruhi oleh gerak refleks, yang memang masih mendominasi gerak bayi baru. Refleks adalah gerakan yang dilakukan tanpa sadar atau spontan yang dikarenakan adanya rangsangan dari luar. Senyum refleks pada bayi di awal kehidupannya umumnya diyakini untuk membantu bayi menjalani kehidupan barunya.

Senyuman refleks pada bayi mulai berkurang setelah bayi berusia tiga bulan dengan seiring matangnya korteks bayi.

B. Senyum Social atau Sadar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline