Setelah saya melakukan wawancara kepada salah satu orang tua. Saya akan berbagi tips dan cara bagaimana beliau bisa sukses mendidik anaknya.
Menurut beliau mengasuh mencakup 2 hal yaitu mendidik dan mengajar. Mendidik menjadi anak yang berguna bagi diri sendiri, masyarakat dan agama. Sedangkan mengajarkan berarti memberi tauladan. Pengasuhan dari waktu kewaktu berbeda. Mengapa bisa begitu? dikarenakan perbedaan zaman dan munculnya kemajuan teknologi.
Zaman dahulu mendidik anak sangat-sangat gampang, anak-anak cenderung berada dirumah, anak selalu nurut apa yang dikatakan orangtuanya. Sedangkan sekarang kemajuan teknologi sudah merajalela, dengan merajalelanya teknologi berdampak pada anak. Anak sering menghabiskan waktu didepan televisi, hp, game online, laptop dll. Keseringan itulah yang membuat sikap anak juga berubah, anak sering membangkang, sulit dikendalikan.
Untuk itu kini diharuskan orangtua lebih pandai-pandai menentukan metode pengajaran yang cocok untuk sang anak. Metode bisa dipilih sesuai dengan keinginan masing-masing, misalkan metode yang dipilih dalam mengasuh anak yaitu alami. Apa magsudnya alami? Alami yaitu hasil dari pengetahuan, pengalaman dan kajian-kajian, terutama dari agama. Salah satu target dalam mengasuh anak-anak yaitu untuk menjadikan anak sholeh solihah, berhasil dalam agama, pendidikan umum atau duniawi.
Tidak bisa dikatakan pendidikan manakah yang harus diajarkan terlebih dahulu? Pendidikan agama dahulu atau sebaliknya pendidikan umum? Terkait pendidikan manakah yang harus didahulukan, sebaiknya pendidikan diajarkan secara berimbang antara pendidikan umum dan pendidikan agama.
Untuk pendidikan agama alangkah bagusnya jika sejak kecil anak sudah dikenalkan dengan nilai-nilai agama, misalkan anak dikenalkan sholat dengan mengajaknya berjamaah, mengaji bersama.
Bagaimana cara mengasuh anak jika jaraknya berjauhan? Bisa memantau rutin setiap hari dengan menghubungi anak-anak untuk menanyakan sholat, tadarus, dan puasa. Namun strategi dalam memantau anaknya diharuskan berbeda dari hari kehari.
Jika terdapat pilihan yang berbeda, diusahakan orangtua menampung semua keinginan dan kendapat sang anak, setelah itu orang tua perlu memberi pengarahan dan kejelasan. Bisa berdebat melalui WhatsApp, televon ataupun diskusi secara langsung jika anak berada dirumah. Tidak memberikan anak-anak memilih secara bebas itu perlu. Tapi jika pendapat beliau alah, beliau akan mengakui dan mengalah jika pendapat atau pilihan anaknya itu benar dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sang anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H