Lihat ke Halaman Asli

Federikus zean y Nahak

mengejar yang belum dikejar, menemukan apa yang belum dicari, mendapatkan apa yang seharusnya menjadi yang terberikan.

Perkawinan Katolik:Mewujudkan Cinta dan Kesatuan yang Sesuai dengan Ajaran Gereja

Diperbarui: 9 Desember 2023   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

HIDUPKATOLIK.com

Oleh: Federikus Zean Y. Nahak

(61122013)

Dalam pandangan Katolik, perkawinan bukan hanya sebuah kesepakatan sosial, tetapi sebuah ikatan suci---suatu persatuan yang dianugerahi oleh Allah yang menunjukkan misteri yang dalam dari cinta Kristus kepada Gereja-Nya. Mengandalkan kekayaan teologi sakramen, Gereja Katolik sangat menghargai kekudusan perkawinan, mengarahkan pasangan untuk saling mencintai, menghargai, dan tumbuh secara rohani. Artikel ini membahas esensi perkawinan menurut ajaran Katolik, mengeksplorasi dasar teologis yang membentuk pemahaman dan praktik perkawinan.

I. Perkawinan sebagai Sakramen: 

Dalam teologi Katolik, perkawinan adalah salah satu dari tujuh sakramen, suatu tanda yang nyata dari kasih karunia Allah yang aktif dalam kehidupan orang beriman. Sebagai sakramen, perkawinan bukan hanya sebuah lembaga manusia tetapi sebuah kenyataan ilahi, di mana pasangan menjadi saksi hidup dari cinta Tuhan. Pertukaran janji bukan hanya sebuah perjanjian kontrak tetapi sebuah kaul suci yang mengikat pasangan dalam komitmen seumur hidup untuk saling mencintai dan membantu.

II. Maksud dan Makna: 

Ajaran Katolik menyoroti maksud ganda perkawinan: kebaikan bersama bagi pasangan dan prokreasi serta pendidikan anak-anak. Berdasarkan ajaran hukum alam, Gereja menghormati martabat yang melekat pada setiap orang, mengakui keluarga sebagai tempat perlindungan utama bagi pembinaan individu. Ikatan perkawinan, menurut doktrin Katolik, berperan sebagai sumber kekuatan dan dukungan bagi pasangan, menciptakan lingkungan yang mendukung bagi pertumbuhan pribadi dan rohani.

III. Cinta yang Diteladani oleh Kristus: 

Intisari dari perkawinan Katolik adalah panggilan untuk mencintai seperti Kristus mencintai Gereja. Cinta yang tanpa syarat dan penuh pengorbanan ini, yang disebut sebagai agape, lebih dari sekedar perasaan dan meliputi komitmen terhadap kesejahteraan orang lain. Pasangan suami istri didorong untuk meniru cinta Kristus dalam kehidupan mereka sehari-hari, menemukan kekuatan dalam doa, pengampunan, dan tindakan pelayanan. Dengan menjadikan Kristus sebagai pusat persatuan mereka, pasangan semakin dekat dengan sumber cinta ilahi, memperkaya perkawinan mereka dengan rahmat.

IV. Keluarga sebagai Gereja Rumah Tangga: 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline