Lihat ke Halaman Asli

Feby Laila

Universitas Pamulang

Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Kualitas Anak Pedalaman

Diperbarui: 5 Juli 2021   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bukan rahasia lagi bila anak-anak yang tinggal di daerah pedalaman sangat sulit mendapatkan kehidupan yang layak seperti anak-anak pada umumnya. Mereka kesulitan mendapat air bersih, mengenyam pendidikan sesuai batas kelayakan pendidikan Indonesia dan sulit mengikuti perkembangan zaman. Tak hanya itu saja , mereka bahkan tidak mengenal alat komunikasi seperti telepon genggam.

Hal pokok yang menjadi sorotan utama yaitu pada bahasa yang digunakan mereka, dimana mereka tinggal di Indonesia tetapi beberapa anak pedalaman tidak dapat berbahasa Indonesia yang dimana bahasa ini merupakan bahasa nasional. Kita lihat dibeberapa daerah, seperti pedalaman Papua contohnya, beberapa anak tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia ketika berbicara dengan pendatang, bahkan pendatang pun sangat kesulitan apabila berkomunikasi dengan penduduk pedalaman Papua.

Hal tersebut akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak ketika dewasa dan memilih untuk transmigran ke daerah yang bahasa lokalnya adalah bahasa Indonesia. Dimana anak-anak pedalaman harus memiliki basic dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia, mungkin dengan ajaran dari orang tua atau beberapa komunitas untuk mengajarkan Bahasa Indonesia kepada mereka. Bagi sebagian penduduk pedalaman, bahasa Indonesia amatlah penting untuk menunjang kehidupan kedepannya apabila ingin berkelana di provinsi lain di Indonesia.

Beberapa aspek juga timbul akibat kurang fasihnya bahasa Indonesia di anak-anak pedalaman, yaitu anak-anak jadi malas belajar karena semua buku pasti berbahasa Indonesia, ketika anak-anak tersebut tidak bisa membaca tulisan Indonesia bagaimana ia bisa belajar. kedua, anak-anak pedalaman jadi yang tertinggal oleh zaman karena kalah jauh oleh trend anak-anak kota. Ketiga, anak-anak pedalaman sangat acuh dengan perkembangan zaman yang sudah modern saat ini, sehingga ketika bersaing dengan anak yang telah lebih maju akan kalah karena ketidaktahuan akan teknologi yang ada sekarang ini.

Kurangnya tenaga pendidikan yang terlibat merupakan pengaruh bagi mereka, karena tidak ada yang mengajarkan atau menuntun bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Akses menuju kesana pun sangat sulit dan terjal, dimana akan menyulitkan bagi tenaga pengajar yang ingin menyebarluaskan bahasa Indonesia kepada penduduk pedalaman. Padalah kualitas seseorang khususnya di negara Indonesia dilihat dari bagaimana ia fasih berkomunikasi dengan penduduk Indonesia yang lainnya. Maka disimpulkan bahwa komunikasi berbahasa Indonesia sangat mempengaruhi kualitas anak pedalaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline