Lihat ke Halaman Asli

Bercengkrama, Bertukar Ide serta Mimpi di Kedai Kopi

Diperbarui: 27 Desember 2021   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kopi sekarang ini menjadi gaya hidup. Menjadi alasan untuk tetap terhubung dan terkoneksi di zaman yang serba digital ini.

Kata sapaan untuk ajakan kumpul seperti 'ngopi yuk' atau juga 'kopi darat' sekarang ini sudah menjadi jargon yang alami dan wajar-

wajar saja digunakan oleh banyak anak muda.

Ada yang memang suka dengan kopi yang tersedia di banyak coffee shop atau ada juga yang sekarang bisa meracik kopi favoritnya 

sendiri di rumah.

Memang banyak yang bilang jika coffee shop kekinian itu terkesan mahal, terkesan tidak kenyang.

Tapi ada sesuatu di coffee shop yang tidak bisa digantikan oleh apapun. Mungkin suasananya, mungkin memang ingin menyingkir 

sejenak dari penat dan padatnya hiruk pikuk ibu kota, atau bisa jadi muncul ide-ide baru jika sudah terkoneksi dan ngobrol langsung.

Mungkin makanan, minuman seenak apapun bisa habis seketika. Tapi tidak dengan membangun relasi, keakraban dan juga bertukar 

pikiran di dalam coffee shop itu sendiri.

Dalam satu hingga dua meter saja di Jabodetabek atau kota penyangga lainnya sudah bertebaran coffee shop dengan ragam nama, 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline