Lihat ke Halaman Asli

Anisa Febrianti

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Memuliakan Anak Yatim

Diperbarui: 1 November 2024   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: freepik.com

Penulis : 

Anisa Febrianti (Mahasiswi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta - Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam)

Dosen Pengampu:

H. Muhammad Firdaus, Lc.,M.A.,Ph.D (Dosen Uin Syarif Hidayatullah Jakarta-FDKOM/MMD)

Pendahuluan

Anak yatim memiliki tempat yang istimewa dalam ajaran Islam, di mana mereka diberi perhatian dan penghormatan yang luar biasa oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. 

Dalam masyarakat, anak yatim kerap dihadapkan pada tantangan-tantangan yang dapat memengaruhi perkembangan emosional dan sosial mereka, terutama karena kehilangan figur orang tua yang seharusnya menjadi tempat bergantung. 

Al-Qur'an dan Hadits memberikan panduan yang mendalam terkait hal ini, menyebutkan keutamaan dan balasan bagi mereka yang memperlakukan anak yatim dengan kasih sayang. Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menekankan hal tersebut adalah 

“Tentang dunia dan akhirat. Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang anak-anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik.” Jika kamu mempergauli mereka, mereka adalah saudara-saudaramu. Allah mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”. [QS Al-Baqarah: 220]

Firman tersebut menjelaskan perintah untuk memperhatikan urusan anak yatim dan memuliakan mereka. Begitu juga dalam firman berikut

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline