Lihat ke Halaman Asli

Corona dan Sumbangsih Kita sebagai Masyarakat Awam

Diperbarui: 3 April 2020   22:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

m.ayosemarang.com

Dalam hitungan hari, minggu bahkan bulan, kita disibukan dengan pemberitaan soal virus yang sekarang ditetapkan sebagai pandemi, kejadian luar biasa yang menjangkit setiap orang di seluruh belahan dunia, baik pemberitaan di media cetak maupun online, tak terkecuali di Indonesia sendiri.  Lantas apa sih Covid-19 ini?

Novel Corona Virus sebenarnya masih satu keluarga besar dengan virus SARS dan virus MERS yang lebih dulu hadir dan menelan jumlah korban yang bahkan jauh lebih banyak dibanding dengan Covid-19 ini. 

Virus corona ini dapat menular antara manusia ke manusia. Dengan gejala klinis yang akan muncul setelah 2-14 hari setelah terinfeksi, tetapi virus ini juga dapat menularkan ke manusia meskipun, manusia yang tertular itu belum menunjukkan gelaja terinfeksi virus.
Ditengah pandemi yang semakin mewabah. Lantas ada gak sih sumbangsih atau peran serta kita dalam menghadapi wabah ini?. 

1. Jangan panik dan jangan remehkan

media.suara.com

Yang pertama jangan panik dan jangan remehkan. Kenapa? sebab dalam menghadapi Covid-19 ini selalu ada dua jenis orang, yang panik dan yang meremehkan. Tulisan ini dibuat untuk mengajak kita untuk berfikiran logis, contohnya soal panic buying.

Di tengah pandemi yang mewabah. Kebanyakan dari masyarakat mentsock bahan makanan untuk berbulan bulan sehingga persediaan di supermarket ataupun pasar menjadi langka.

Yang logis adalah cukup sedia bahan makanan untuk 2-3 hari ke depan, karena akan #dirumahaja sehingga gak repot tiap hari harus beli. Juga soal masker, masyarkat yang panik cenderung akan membeli masker berkardus kardus, sehingga terjadi kelangkaan. 

Seharunya pakai masker jika sakit dan jika keluar rumah agar tidak menularkan ke orang lain dan lebih memprioritaskan kepada yang paling membutuhkan masker seperti dokter atau perawat yang berhadapan dengan pasien.Terkadang kita hanya berfokus untuk menjaga kondisi tubuh yang prima, namun mengabaikan kondisi mental.

Saat krisis seperti ini, cobalah ingat-ingat aktivitas apa yang bisa membuat pikiran kamu lebih tenang. Respon yang terlalu berlebihan hanya akan menimbulkan masalah baru. Selain itu penting untuk mengedukasi keluarga dan masyarakat sekitar tentang covid 19 ini. 

Tidak ada gunanya bila menghadapi penyebaran virus corona dengan rasa panik yang berlebihan atau paranoid.

2. Percayai informasi yang akurat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline