Generasi di Indonesia memiliki suatu pemikiran yang kritis dalam menumbuhkan buah pikiran untuk melakukan suatu kegiatan yang bermanfaat,salah satunya melalui pendidikan yang berualitas terutama dalam lingkup kampus itu sendiri. Pendidikan berkualitas mempunyai arti yang dimana mengembangkan landasan pengetahuan yang kuat bagi mahasiswa dalam mengembangkan pengetahuan,keterampilan dan pemahaman yang mendalam dalam berbagai bidang. Pendidikan yang berkualitas merupakan landasan penting bagi perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik. Dengan pendidikan berkualitas tinggi, siswa dapat mengembangkan potensi penuh mereka, mempersiapkan pengembangan diri untuk masa depan yang sukses dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat.
Bukan hanya melulu tentang peningkatan mutu pendidikan,mahasiswa sebagai agent of change harus memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik. Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan memahami informasi dengan cermat sebelum mencapai suatu kesimpulan atau keputusan. Ini adalah proses pemikiran yang rasional, logis, dan objektif yang melibatkan pengumpulan informasi, mengidentifikasi argumen atau asumsi yang mendasarinya, mengevaluasi bukti yang tersedia, dan kemudian sampai pada kesimpulan yang masuk akal.
Masalah utama yang di hadapi generasi masa kini adalah kurangnya melakukan sosialisasi serta menumbuhkan kesadaran antar lingkungan sekitar,bahkan lebih fokus dengan hal yang berhubungan langsung dengan media sosial.Isu tersebut sangat tersebar luas di lingkungan kampus ini dengan jarangnya melakukan sosialisasi terhadap sesama teman yang ada di sekitar kita dan kurangnya kesadaran,terutama dalam isu-isu sosial dan politik yang terjadi di Indonesia ini maka akan terjadi tantangan yang besar pada generasi milenial zaman sekarang. Berfikir kritis dalam mahasiswa zaman sekarang mulai menurun karena kurangnya suatu pola berfikir yang menunjukan suatu etika dalam menentukan suatu kepiutusan.Dalam menghadapi suatu fenomena yang terjadi dalam lingkup kampus terutama dalam minimnya pemikiran kritis mahasiswa zaman sekarang,oleh karena itu perlunya indikator tertentu dalam membenahi pola berpikir ke depan untuk menyelesaikan suatu masalah.
Dalam berpikir kritis bukan hanya terpaku dalam pola pemikiran,teteapi juga merujuk kepada etika yang merupakan pondasi awal ketika menyampaikan suatu pemahaman yang kita miliki,dan juga moral yang perlu dikembangkan oleh masing-masing pribadi mahasiswa itu sendiri.Dalam berpikir kritis juga harus mahasiswa mampu melakukan suatu evaluasi terhadap dirinya demi kepentingan bersama serta mengidentifikasi sumber yang dapat dipercaya,memeriksa kebenaran dan akurasi data serta juga mempertimbangkan sudut pandang dan kepentingan dalam mengelola informasi dengan disertai pemikiran yang kritis. Pembelajaran dalam pemecahan masalah melalui pola berpikir krirtis perlu dikembangkan lagi bahkan harus menjadi suatu kebiasaan mahasiswa harus mampu mengindentifikasi atau mremahami masalah yang akan di kaji,serta juga harus mampu menarik kesimpulan terkait kajian masalah yang telah di identifikasi dan juga melakukan suatu evaluasi analisis masalah yang telah disampaikan.
Minimnya pola berpikir kritis dalam lingkup mahasiswa harus segera dilakukanya suatu pemnecahan masalah dalam melakukan tindakan pencegahan supaya mahasiswa zaman sekarang tidak terjebak dalam zona nyaman.Untuk mengatasi minimnya berpikir kritis mahasiswa dengan melibatkan beberapa indikator tertentu untuk memberikan langkah konkret dalam melakukan suatu tindakan yang akan dilakukan oleh mahasiswa untuk melakukan keputusan tertentu.
Solusi pertama untuk meningkiatkan kesadaran dalam berpikir kritis adalah dengan melibatkan dialektika dalam berpikir serta melibatkan pemikiran secara logis untuk menumbuhkan suatu ide yang kreatif dan inovatif. Perlunya refleksi bagi mahasiswa itu sendiri supaya bisa menganalisis lebih lanjut terkait pembahasan yang akan diajukan. Solusi kedua yaitu terkait dengan mengikuti beberapa ormawa yang ada di lingkungan kampus itu sendiri misalnya,mengikuti Badan Eksekutif Mahasiswa yang berguna membantu untuk menumbuhkan suatu pemikiran yang kritis dalam membuat acara ataupun event yang baik serta logis dalam memberikan inovasi dan ide kreatif terkait kemajuan ormawa yang di ikuti mahasiswa tersebut.Terkait solusi yang terakhir yaitu menambah minat membaca buku agar menumbuhkan cara berpikir kritis yang progresif dan berguna untuk mendorong mahasiswa secara kritis dalam langkah penting untuk mengidentifikasi argumen dalam bahan bacaan, mengevaluasi kekuatan dan kelemahannya, serta menyusun pandangan mereka sendiri berdasarkan pemahaman yang mendalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H