Pancuan kuda atau (pacoa jara) merupakan kebudayaan pada ajang olahraga lokal yang di tunggangi oleh joki-joki cilik yang bermuasal dari tradisi turun temurun yang sangat diminati oleh masyarakat Dompu dan Bima. Pancuan kuda ini diselenggarakan 2 sampai 3 tahun atau biasanya diselenggarakan ketika ada event besar yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Pada event ini peserta pacuan kuda sebelum ikutan dalam perlombaan, mereka akan mengadakan kegiatan yang namanya tarene (latihan berkuda).
Pada event ini penuggang kuda biasanya pada anak-anak yang memiliki keberanian yang yang besifat turun temurun dalam trah keluarga untuk menjadi penunggang kuda yang mampu menjaga keseimbangan ketika kuda berlari, saat kuda berlari joki tidak hanya memegang tali kontrol kuda saja tetapi harus memukul kuda dengan cambuk, pada hal inilah joki harus berkonsetrasi karena resikonya mereka dapat ditindas oleh kuda peserta lain.
Sebelum mendekati pada event perlobaan biasanya para penuggang kuda akan melakukan ajang pelatihan yang kegiatanya sangat meneggakan dan membutuhkan keberanian pada joki yang menjadi penunggang kuda. Pada event ini diadakan 2 tahun sekali yang bisa disaksikan ratusan hingga ribuan masyarakat yang datang dari berbagai pelosok desa hanya untuk menikmati kebudayaan, yaitu kebudayaan pacuan kuda.
Tradisi pacuan kuda ini menjadi tradisi yang penuh dengan kearifan lokal dan menumbuhkan sikap ksatria dan sportif pada joki-joki cilik yang memperlihatkan atraksi menarik dan handal dari menunggangi kuda pada kompetisi adu cepat berkuda tersebut. Kopetisi ini terdapat banyak peserta yang datang dari berbagai daerah seperti lombok, sumbawa, taliwang dan dompu untuk mengikuti event pacuan kuda yang diadakan utuk menyambut hari besar, seperti hari ulang tahun kemerdekaan republik indonesia. banyak sekali hal-hal yang sangat unik dan menarik yang tercipta dari keberagaman suku yang menimbulkan banyak sekali tradisi yang menarik, salah satunya yaitu kebudayaan pacuan kuda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H