Ada yang bisa bantu? Apa beda menghujat dengan mengkritik? Kapankah kita bisa mengatakan bahwa kita sedang mengkritik dan bukan menghujat?
Adakah juga yang bisa bantu? Apakah kita ini sedang berdemokrasi atau sedang melampiaskan kemarahan?
Dalam berdemokrasi kita diberi kebebasan untuk mengeluarkan aspirasi dan pendapat, dan juga bebas mengkritik. Tapi kalau sudah memaki, menghina dan menghakimi seseorang atau suatu kelompok dengan berbagai sebutan, apakah kita masih pantas disebut sedang berdemokrasi dan bukan melampiaskan kemarahan??
Hari ini seorang residivis mati diamuk masa di negara kita ini. Satu orang lagi kritis. Mereka "dijemput" paksa dari tangan penegak hukum dan dibunuh!!
Siapa yang membunuh??
Kau?? Dia?? Bukan!! Aku!!! Kita!!! Kita telah bersama-sama menciptakan suasana hati-hati manusia yang penuh dengan bara emosi, dan amarah! dengan secara bersama-sama, terus menerus, mengeluarkan kata-kata penuh hujatan dan hinaan kepada orang lain secara vulgar!!
Akibatnya? Saya gampang menghakimi! Saya gampang marah! Bahkan saya juga gampang MEMBUNUH!! Merenggut nyawa manusia lain!!
Ada yang bisa bantu? Saya butuh teladan. Saya butuh contoh yang baik dalam mengkritik tanpa harus menghujat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H