Lihat ke Halaman Asli

"Fokus"

Diperbarui: 21 Februari 2016   02:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Setelah satu jam menulis dan mereview halaman demi halaman, saya mulai merasa bosan dan mulai menulis hal lain dari yang sedang saya kerjakan. Masih berada di halaman 18 dari 42 halaman untuk part 4, dan part 5 pun masih menunggu dengan manisnya.

Tetiba terpikir mengenai masalah fokus yang terkadang kerap terganggu dengan berbagai kondisi atau reaksi dari lingkungan sekitar kita. Betapa mudahnya satu fokus terganggu dan buyar. Satu fokus yang telah ditetapkan dengan yakin dengan mudahnya terpecah hanya dengan kita bereaksi terhadap berbagai terpaan dari luar.

Sama halnya dengan kebaikan. Mungkin sudah selayaknya setiap tindakan kebaikan dikembalikan pada tujuannya, jadi tidak ada hal yang mampu memecahkan fokus tindakan kebaikan tersebut.

Fokus. Mungkin itu yang dilakukan oleh Nabi saya yang mulia dalam menghadapi berbagai hujatan dalam menjalani kebaikan di masanya. Beliau fokus untuk konsisten membawa kebaikan. Fokus. Mungkin itu jawabannya.

Ok, rasanya cukup intermezo ini dan saya harus kembali fokus mereview halaman berikut dari pekerjaan menulis yang masih menunggu saya di layar laptop. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline