Di kalangan Gen Z, "jam koma" jadi topik hangat karena sering dialami sehari-hari. Kondisi ini sering kali muncul di tengah aktivitas, ketika fokus tiba-tiba hilang dan energi mendadak terkuras tanpa sebab yang jelas.
Kalau kamu sering mengalami momen nge-blank seperti ini, mungkin sudah saatnya cari tahu lebih dalam tentang apa itu jam koma, kenapa bisa terjadi, dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegahnya agar tidak mengganggu produktivitas harianmu!
Apa Itu Jam Koma?
"Jam koma" adalah istilah yang menggambarkan kondisi ketika seseorang tiba-tiba kehilangan fokus dan energi di tengah aktivitas. Rasanya seperti "blank" atau tidak sepenuhnya sadar akan apa yang sedang dilakukan. Fenomena ini sebenarnya tidak hanya dialami oleh Gen Z, tetapi bisa terjadi pada siapa saja. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab dan cara menghindari "jam koma" agar tidak mengganggu produktivitas kita sehari-hari.
Pemicu Munculnya Jam Koma
Fenomena ini tidak muncul begitu saja---ada beberapa faktor pemicunya. Gaya hidup yang tidak sehat menjadi salah satu penyebab utama. Kebiasaan tidur larut malam yang sering dianggap sepele ternyata bisa berdampak serius pada kesehatan otak dan tubuh. Ditambah lagi dengan overthinking yang terus-menerus, otak jadi bekerja tanpa henti, membuat tubuh tidak mendapat waktu istirahat yang cukup. Akibatnya? Rasa lelah menumpuk, yang berujung pada "jam koma."
Selain itu, tekanan dan tuntutan hidup yang tinggi juga bisa jadi pemicu. Baik itu dalam urusan akademik, pekerjaan, atau bahkan hubungan sosial, banyak Gen Z yang merasa terjebak dalam pola pikir dan pola hidup yang terlalu intens. Tanpa waktu untuk "detoks" mental, otak mudah lelah, sehingga terjebak dalam kondisi tidak fokus dan kehilangan arah.
Jam Koma Secara Medis
Dilansir dari DetikHealth, dr. Lahargo Kembaren, SpKJ, menjelaskan kalau "jam koma" mirip dengan kelelahan kognitif atau cognitive fatigue. Kelelahan kognitif ini adalah kondisi di mana fungsi otak mulai melemah, sehingga seseorang kesulitan dalam menjalankan aktivitas harian dengan optimal. Fungsi otak seperti konsentrasi, ingatan, dan pengambilan keputusan jadi terganggu.
Efek dari kelelahan kognitif ini tentu tak bisa diabaikan. Ketika otak tidak bekerja dengan baik, produktivitas dan kualitas hidup pun ikut menurun. Maka, penting untuk mengenali gejala-gejalanya sejak awal dan melakukan langkah preventif supaya kondisi ini tidak semakin parah.
5 Cara Mengatasi Jam Koma
Untuk mengatasi "jam koma," ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan. Berikut adalah lima cara praktis agar energi dan fokusmu kembali optimal:
- Istirahat yang Cukup
Jangan remehkan manfaat tidur! Tidur yang berkualitas adalah cara ampuh untuk mengisi ulang energi dan menyeimbangkan mood. Pastikan kamu tidur setidaknya 7-8 jam setiap malam agar tubuh dan pikiran siap menghadapi aktivitas harian. Stop Overthinking
Terlalu banyak berpikir, apalagi soal hal-hal kecil yang belum tentu terjadi, hanya akan menambah beban otak. Cobalah belajar untuk relaks dan fokus pada hal-hal positif. Latihan mindfulness bisa membantu pikiran lebih tenang dan terfokus.Perbanyak Minum Air Putih
Hidrasi adalah kunci kesehatan tubuh dan otak. Dehidrasi bisa membuat kamu cepat lelah dan sulit fokus. Usahakan untuk minum minimal delapan gelas air putih setiap hari supaya tetap segar dan fokus sepanjang waktu.