Lihat ke Halaman Asli

Memperkuat Identitas Nasional di Era Globalisasi

Diperbarui: 3 Juli 2024   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Memperkuat Identitas Nasional di Era Globalisasi sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti sejarah, budaya, dan politik. Beberapa orang percaya bahwa memperkuat identitas nasional sangat penting untuk mempertahankan budaya dan tradisi lokal, serta untuk memberikan rasa tujuan dan makna bagi warga negara. 

Mereka percaya bahwa globalisasi telah mengancam identitas nasional dengan menyebarkan budaya dan nilai internasional, dan bahwa memperkuat identitas nasional akan membantu melawan pengaruh ini. 

Orang lain percaya bahwa globalisasi telah membawa banyak manfaat bagi negara-negara, termasuk peluang untuk berkolaborasi dan berbagi ide dan praktik yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kesejahteraan warganya. 

Tidak hanya di kalangan orang banyak tapi kita juga mungkin percaya bahwa memperkuat identitas nasional dapat berpotensi membagi dan memecah negara-negara, dan bahwa fokus harus pada membangun hubungan dan kerjasama yang lebih baik antara negara-negara. Namun kita ketahui bahwa memperkuat identitas nasional dapat membantu mengatasi ketegangan sosial dan politik, serta meningkatkan rasa kebanggaan dan loyalitas warga negara. 

Tapi banyak orang percaya bahwa globalisasi telah menyebabkan hilangnya identitas nasional dan bahwa memperkuat identitas nasional akan membantu mengatasi tantangan ini. 

Tapi dapat kita lihat bahwa memperkuat identitas nasional dapat berpotensi membatasi pertukaran dan pengambilan ide, serta membatasi potensi untuk kolaborasi dan kerjasama global. Dapat di percaya bahwa globalisasi telah membawa banyak manfaat bagi negara-negara khusus nya di Indonesia. 

[ Penulis : Febrika Br Tarigan]

[Dosen : Ica Karina S.H, M.H]

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline