Lihat ke Halaman Asli

Febri faricha

Mahasiswa S1 Akuntansi Unissula

Mengenai Strategi Tercapinya Tujuan Perusahaan melalui SIA

Diperbarui: 3 Juni 2020   03:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Febriana Laiatul Faricha

Mahasiswa S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi Unissula

Semakin berjalannya dari waktu ke waktu, banyak perusahaan baru mulai bermunculan. Dari yang awalnya kecil kini merombak jadi perusahaan yang besar bahkan ternama. Dalam proses tersebut dibutuhkan waktu yang tidak singkat dan butuh usaha yang maksimal. 

Tidak hanya itu,ketrampilan dan kemampuan pun sangat mendukung demi kelangsungan perusahaan. Karena, diluar sana banyak saingan yang lebih hebat dan ahli dalam mengelola perusahaan mereka.Untuk mencapai tujuan yang besar dibutuhkan faktor baik dari dalam maupun dari luar.

Faktor dari dalam yang dapat dilakukan di antaranya, menerapkan Pengendalian Intern, Menentukan Manajemen Infromasi Perusahaan, dan perhatian kehidupan sosial di dalam perusahaan. 

Pengendalian Intern adalah suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan sesuai dengan tujuan perusahaan agar terhindar dari kecurangan, pemborosan, dan pencurian yang di lakukan oleh pihak dalam maupun luar perusahaan. Adapun struktur yang perlu diperhatikan yaitu Struktur Organisasi, Sistem Wewenang, Pelaksanaan kerja yang sehat, dan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

Struktur Organisasi sangat penting ada dalam perusahaan karena dengan adanya struktur organisasi ini kedudukan, jabatan, tugas dan fungsi dapat terlihat jelas tanpa adanya peselisihan dalam perusahaan yang nantinya akan menimbulkan konflik internal. 

Dalam struktur organisasi ini biasanya terdiri mulai dari pemegang kuasa utama yang kemudian dibawahnya terdapat pemimpin perdevisi dan bawahannya. Bahkan dalam bagan struktur organisasi terdapat simbol atau makna garis lurus kebawah berarti memerintah jika ke atas berarti melaporkan langsung kepada atasan.

Kemudian sistem wewenang, untuk sistem wewenang ini hampir sama dengan struktur organisasi. Dimana menjelaskan kaidah wewenang dari tiap pemegang jabatan yang ada di dalam perusahaan. Sebagai contoh karyawan A memerintah karyawan B yang jelas-jelas berbeda fungsi dan jajarannya, maka hal ini tidak boleh. 

Wewenang diberikan dan ditujukan harus sesuai dengan ketentuan struktur perusahaan . Agar prosedur dapat di taati maka bisa diperlukan bagian prosedur (Procedure Flowchart) dan didukung oleh formulir-formulir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline