Febri Dwi Rohmadi
21107020021
Di daerah tempat saya tinggal, orang menilai anak yang belajar di Perguruan Tinggi derajatnya akan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan anak lulusan SMA. Konotasi tersebut diberikan karena di desa saya yang notabenenya perdesaan masih sedikit anak yang melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Tingkat pendidikan yang rendah akan dipandang rendah juga ketika ada di dalam masyarakat. Semisal waktu ada rapat RT, orang yang punya pendidikan tinggi akan lebih sering diminta saran atau solusi. Hal tersebutlah yang memicu akan adanya kecemburuan sosial.
Saya mengenal teori Sosiologi Pengetahuan dari Buku Ideologie and Utopie (1929). Sosiologi pengetahuan, menurut Karl Mannheimm, adalah bahwa ada cara berpikir yang tidak dapat dipahami secara memadai selama asal-usul sosialnya tidak jelas (Mannheim, 1954, p. 2). Artinya, sebuah pemikiran hanya dapat dipahami dengan baik jika faktor-faktor sosial yang terletak di balik lahirnya pemikiran tersebut dipahami dengan baik.
Sebuah pernyataan atau konsep dapat saja memiliki redaksi yang sama tetapi dimaksudkan untuk makna yang berbeda hanya karena lahir dari latar sosial yang berbeda. Sama seperti yang saya contohkan diatas tadi bahwa pemikiran di suatu masyarakat berbeda-beda. Mulai dari asal-usul latar belakang pengetehuan berbeda akan menentukan perlakuan dilingkungan sosial itu sendiri.
Sosiologi pengetahuan biasa juga disebut dengan sosioanalisa, yang secara operasional merupakan sebentuk studi dokumenter biografi maupun autobiografi tokoh dengan memperhatikan keterkaitannya dengan berbagai teori atau pemikiran yang dicetuskannya kemudian.
Dalam sosioanalisa, variabel-variabel seperti konteks sosial, ekonomi, politik, serta budaya dimana dan di masa seorang hidup berdasarkan pengalaman pribadi yang berpengaruh besar dalam kehidupannya menjadi esensi dari sosioanalisa itu sendiri. Menurut pandangan saya hal terse3but bukan tanpa alasan urgen sama sekali, melainkan guna menjaga konsistensi perkembangan ilmu pengetahuan yang bebas dari berbagai bentuk pretense.
Sosiologi Pengetahuan diperkenalkan oleh Karl Mannheim. Karl Mannheim lahir 27 Maret 1893 dan meninggal pada 9 Januari 1947. Mannheim lahir di Budapest, dari keluarga Yahudi kelas menengah, ayahnya adalah orang Hungaria yang bekerja sebagai produsen tekstil, sedangkan ibunya berkebangsaan Jerman. Ia belajar di Universitas Budapest serta di Berlin, Paris dan Heidelberg. Di Universitas Budapest, ia memperoleh gelar doktor dalam bidang filsafat.
Pada 1914, ia menghadiri kuliah oleh Georg Simmel. Ia menghabiskan kehidupan aktifnya di paruh pertama abad kedua puluh, pada tahun-tahun tergelap di Eropa Modern . Tokoh yang paling berbengaruh yang menjadi landasan pemikiran Mannheim adalah Karl Marx. Keterlibatan awal Mannheim dengan kerangka analisis Marxian, menyatu dengan pengaruh Weber, Scheler, Husserl, Lederer, Lukacs dan lain-lain, memuncak dalam "sosiologi pengetahuan"-nya.
Mannheimis radikal menekankan bahwa semua aspek budaya dipengaruhi oleh kondisi sosial. Karya-karya penting Mannheim yang telah diterbitkan antara lain:. Structures of Thinking; Conservatism. A Contribution to the Sociology of Knowledge; Ideologie und Utopie; Man and Society in an Age of Reconstruction; Ideology and Utopia; Freedom, Power, and Democratic Planning; Sociology as Political Education; dan From Karl Mannheim.
Sumber : Goldman, H. (1994). From Social Theory to Sociology of Knowledge and Back: Karl Mannheim and the Sociology of Intellectual Knowledge Production. Sociological Theory, 12(3), 266278. https://doi.org/10.2307/202125