Chikaliana Egania S.Pd memulai berkarir menjadi Tenaga Pendidik sejak tahun 2014. Chika, sapaan akrabnya, merupakan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan jurusan Pendidikan Bahasa Sunda. Ia sangat tertarik dalam dunia Pendidikan, maka dari itu profesi Mengajar lah yang dipilih Chika untuk berkarir. (15/04/2022)
Pada zaman modern dengan teknologi informasi sekarang ini, sosok wanita karir yang sukses merupakan fenomena umum yang banyak terlihat di kota-kota besar. Memang tidak sedikit yang menjalani fungsi ganda, sebagai wanita karir maupun sebagai ibu rumah tangga.
Bagi yang pintar mensiasati waktu, sukses dalam dua bidang tersebut bukanlah hal yang mustahil, tetapi kesuksesan keduanya bukanlah hal yang mudah. Seringkali wanita mengalami kewalahan dalam membagi waktu, tak jarang harus mengalami salah satu kegagalan. Saat pada kondisi ini, wanita terpaksa harus memilih : Rumah Tangga atau Karir?
Yang mendasari Chika untuk berkarir menjadi Tenaga Pendidik adalah cita-cita sedari kecil.
"Menjadi wanita karir adalah salah satu cita-cita yang saya impikan dari dulu, karena sejak kecil saya sudah hidup dilingkungan yang mayoritas seorang wanita yang sudah terbiasa berkarir dan mandiri. Dan yang menjadi motivasi saya dalam berkarir pastinya Orang Tua terutama Ibu saya, karena ibu saya juga seorang wanita karir." ujarnya
Karir Chika bermula sejak lulus kuliah di usia 23 tahun "Saya berkarir setelah lulus kuliah, tepatnya pada tahun 2014 saat itu berusia 23 tahun. Awal mula berkarir yaitu sebagai seorang Guru di salah satu Sekolah Negeri di Kota Cimahi. Saya mulai mengajar di sekolah sebenarnya ketika masih kuliah, namun hanya sebentar-sebentar. Tetapi, sejak tahun 2014 sampai sekarang saya mulai mengajar tetap di Sekolah Negeri di Kota Cimahi tepatnya di SMAN 6 Cimahi."
Banyak profesi yang digandrungi wanita karir seperti Wirausaha, Ahli Medis dan Pekerja Kantoran. Namun, profesi Guru adalah salah satu alasan Chika dalam berkarir karena ketertarikanya dalam Dunia Pendidikan "Kembali lagi pada latar belakang keluarga, Ibu saya seorang Guru dan Bapak juga seorang pendidik walau memang berbeda bidangnya. Tapi, itu yang menjadi salah satu alasan saya memilih di Bidang Pendidikan. Selain itu juga karena saya ingin berperan aktif dalam dunia Pendidikan." ujarnya
Menjadi wanita karir tidaklah mudah, terutama dalam membagi waktu antara mengurus rumah tangga dan berkarir. Namun bagi Chika, tidak begitu sulit karena perbedaan jam pembelajaran yang singkat apalagi di masa pandemi sekarang tidak 100% full di sekolah.
"Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk membagi waktu, karena jam mengajar hanya dari jam 07.00 sampai 13.00 WIB. Apalagi saat ini pembelajaran dikelas masih dibatasi, jadi saya bisa leluasa mengurus keluarga tanpa mengabaikan pekerjaan saya di sekolah." ujarnya
Keputusan terberat bagi wanita adalah Dilema memutuskan menjadi Ibu Rumah Tangga atau Berkarir ? Namun jika harus memilih, ini adalah bukan pilihan yang mudah karena setiap kodratnya wanita memang ditakdirkan akan menjadi ibu rumah tangga namun disisi lain wanita juga berhak mengejar cita-citanya.