Lihat ke Halaman Asli

Implementasi Edukasi Gizi dengan Penerapan Pedoman Gizi Seimbang

Diperbarui: 24 Mei 2022   00:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

”Implementasi Edukasi Gizi dengan Penerapan Pedoman Gizi Geimbang”

Oleh: Febrianti Padang Sulle K021211046

Perubahan gaya hidup manusia mengubah segala sesuatu, termasuk dalam pilihan makanan dan tindakan lain untuk hidup sehat. Keadaan seperti ini yang memegang peranan dalam kehidupan sehari-hari. Peran utama dalam perubahan ini adalah masyarakat, bagian dari gerakan perbaikan gizi menuju hidup sehat.

Masalah terkait gizi dapat terjadi pada kelompok umur, salah satunya menyangkut anak usia tersebut. Masalah gizi yang sering terjadi pada kelompok anak usia sekolah adalah anemia defisiensi gizi, defisiensi yodium, karies gigi, kelebihan berat badan dan kekurangan berat badan.

Riskesdas (2013) menunjukkan masih banyak masyarakat yang pengetahuan, sikap dan perilaku tentang konsumsi makanan dan penerapan pola hidup sehat tidak sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Untuk mengatasi konsumsi makanan dan pembentukan hidup sehat yang masih belum sesuai dengan gizi seimbang, perlu diberikan pendidikan dan kesehatan kepada anak usia sekolah agar anak sekolah mengetahui perlunya gizi seimbang untuk dirinya dan kesehatannya.

Pendidikan gizi adalah suatu pendekatan pendidikan yang diberikan kepada seseorang untuk meningkatkan pengetahuan dan sikapnya terhadap gizi. Lebih banyak pengetahuan gizi diprediksi untuk sikap dan perilaku konsumsi makanan (Claire,2010). Academic and diet (2012), mendefinisikan pendidikan gizi sebagai proses untuk melatih kemampuan klien atau pengetahuan pilihan makanan, latihan fisik dan perilaku yang berhubungan dengan pemeliharaan atau kesehatan. Singkatnya, kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku dalam adalah pendidikan gizi.

Selain gizi seimbang, pada anak-anak, pola asuh yang baik akan memberikan pengaruh yang baik pula terhadap status gizinya. Pengasuhan yang baik akan memperhatikan terhadap kecukupan gizi dan pencegahan penyakit. Webster's menyarankan bahwa istilah nurturing dalam bahasa Inggris adalah seperti Nurture yang artinya: "Sum of influence modified the expression of the genetic potentialities of the organism" berarti sejumlah perubahan tertentu ekspresi yang dapat mempengaruhi genetik yang melekat pada individu (1980:781). Sementara itu, di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (1990:54), istilah asuh diartikan sebagai membimbing atau membantu.

Beberapa bentuk ekspresi orang tua dalam mengasuh atau mendidik anaknya dapat berupa sikap atau tindakan atau nonverbal yang secara signifikan mempengaruhi potensi aspek intelektual, emosional dan kepribadian, perkembangan sosial dan aspek psikologis lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh Hurlock yang diterjemahkan oleh Tjandrasa “Sikap orang tua mempengaruhi cara mereka terhadap anaknya, perlakuan mereka terhadap anak sebaliknya mempengaruhi sikap anak terhadap mereka dan perilakunya.. .; sikap orang tua baik, hubungan orang tua dan anak jauh lebih baik daripada jika sikap orang tua tidak positif”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline