Lihat ke Halaman Asli

Menggali Makna Peringatan "Hari Ibu"

Diperbarui: 27 Desember 2015   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia”.

Seperti itulah lagu yang banyak dinyayikan ketika peringatan hari ibu.

Apa yang terbenak dipikiran sahabat ketika mendengar kata “hari ibu”?Apakah ketika itu kita harus menyanyangi ibu seharian, memberikan hadiah yang spesial atau kita menggantikan semua peran ibu yang merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak dan urusan rumah tangga lainnya. Jika ia saatnya merubah cara pandang kita yang seperti itu.

Kini makna hari ibu di indonesia telah banyak yang menyalahartikan. Hampir semua orang menganggap bahwa hari ibu adalah mother’s day, yaitu hari dimana kita memperingati kebesaran seorang ibu yang telah melahirkan kita sebagai seorang anak, memuji keibuan seorang ibu dan pemberian hadiah kepada ibu atas segala jasa-jasanya yang telah merawat anak-anaknya sedari kecil. Memang tidak salah ketika tanggal 22 desember kita menjadikan moment spesial buat seorang ibu. Namun bicara soal peringatan hari ibu, kita perlu mengetahui sejarah dari lahirnya hari ibu, sehingga kita tidak salah mengartikan makna sesungguhnya dari “hari ibu”.

Sejarah hari ibu diawalai dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan kongres perempuan indonesia 1 pada tanggal 22-25 Desember 1928 di gedung mandalabhakti wanitama yogyakarta. Dihadiri beberapa pejuang wanita dari 12 kota di jawa dan sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah terbentuknya kongres perempuan yang kini dikenal sebagai kongres wanita indonesia (kowani).

Para pejuang perempuan tersebut berkumpul untuk menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib perempuan. Para perempuan ini mengkritisi mengenai persatuan perempuan Nusantara, peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan,peranan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa,perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita,pernikahan usia dini bagi perempuan, dan lain sebagainya.

Secara resmi tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu adalah setelah Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 menetapkan bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga saat ini.

Pada awalnya peringatan hari ibu adalah lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dari berbagai latar belakang dan berbagai daerah untuk bersatu dan bekerjasama. Akan tetapi peringatan hari ibu yang terjadi di indonesia sekarang lebih mengarah pada peran seorang ibu dalam rumah tangga atau hari ibu soalah hanya melibatkan seorang ibu dan anak, Padahal jika kita melihat di kamus besar bahasa indonesia makna ibu bisa diartikan sebagai panggilan umum perempuan baik yang sudah bersuami maupun belum. Jadi hari ibu dalam ranah ini bukan diperuntukkan buat seorang ibu saja, melainkan semua kaum perempuan baik yang sudah bersuami maupun belum, karena pada akhirnya semua perempuam adalah calon-calon ibu bagi anaknya kelak. Jadi secara tidak langsung hari ibu bukanlah mother’s day seperti yang dilakukan oleh orang-orang barat. Namun hari ibu adalah hari dimana kita mengenag semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa.

Kalau kita melihat sejarah dari lahirnya hari ibu, lebih tepat tanggal 22 Desember kita maknai sebagai hari perempuan indonesia. Karena pada saat itu para perempuan menyatukan dirinya dalam sebuah wadah organisasi untuk memperjuangkan dirinya dalam masa kolonial belanda. Mereka menyatukan cita-cita memajukan perempuan indonesia.

Nah setelah kita mengetahui bagaimana sejarah terbentuknya hari ibu, tugas kita sebagai perempuan adalah melanjutkan perjuangan mereka dan mewujudkan cita-cita perempuan indonesia untuk bebas dari keterkekangan masalah politik,sosial dan budaya serta membebaskan perempuan dari budaya patriarki.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline