Spirt Doll, adalah sebuah boneka, patung atau voodoo yang menyerupai sosok mahluk hidup yang sudah ada sejak lama. Dibeberapa negara seperti Roma,Italy dan juga mesir, dahalunya digunakan sebagai media untuk kegiatan spiritual pada zaman itu. Dan kemudian semakin berjalanan waktu Spirt Dool mengalami perubahaan fungsinya. Adanya yang berfungsi sebagai hiasan saja,di maikan oleh anak-anak,dll.
Menurut Tundjung, keberadaan spirit doll dalam mitologi Jawa erat kaitannya dengan perkembangan animisme dan dinamisme. Dalam berbagai khazanah dan pustaka sejarah, disebutkan bahwa sejak zaman Mesolitikum sudah muncul kepercayaan terhadap kekuatan roh.
Kemudian, hadirnya paham Hindu-Budha semakin kepercayaan terhadap roh yang sebelumnya sudah ada. Menurut Tundjung, kepercayaan terhadap roh yang sebelumnya ada mendorong manusia untuk hidup dan membangun harmonisasi dengan entitas roh tersebut. Sehingga, dari hasil harmonisasi itulah yang melahirkan perilaku menghadirkan roh dalam visualisasi diri orang dan boneka atau benda bertuah. "Dalam tradisi seni pertunjukkan, menghadirkan roh dalam penampilannya banyak dijumpai di Jawa seperti Jathilan, Sintren, Jaran Kepang, dan sebagainya," kata Tundjung dikutip Kompas.com dari laman resmi UNS, Senin (3/1/2021). (Kompas.com)
Kutipan yang penulis kutip dari media berita kompas, menjadi pemikiran dasar penulis sendiri. Spirt doll, menurut penulis adalah sebuah benda yan memiliki fungsi yang beragam. Tentunya, dengan perkembangan pemikiran manusia dari zaman ke zaman spirt doll tidak banyak orang yang mengunakan untuk hal-hal spiritual ataupun ritual tertentu. Memang hal ini terkait dengan kepercayaan atau kenyakinan yang dianut oleh sesorang secara personal. Akan tetapi, penulis melihatmya,sekarang ini spirt doll hanya sebagai benda hiburan oleh sejumlah orang dewasa dan bahkan anak-anak. Jika seandainya ada yang menggunakannya untuk media riual ataupun memperlakukannya secara berlebihan yang tidak umum bagi masyarakat k di indonesia, itu akan dianggap keanehan bagi masyarakat itu sendiri. Seperti yang dilakukan oleh publik figure indonesia. Salah satunya yang cukup menarik perhatian adalah Ivan gunawan. Yang memiliki spirt doll yang berbentuk bayi dan ia menanggapnya sebagi anak pada umumnya. Sampai-sampai ia tidak segan untuk membanyar baby sister untuk mengurus spirt doll yang dimilikinya.
Selajutnya, spirt doll menurut penulis juga menjadi salah satu benda yang sudah menjadi bagian dari budaya indonesia dan bahkan di dunia. Akan tetapi, perlakuan istimewa ataupun media untuk ritual seharusnya di perlu dilakukan. Apalagi mayoritas penduduk di indonesia banyak menganut agam islam. Yang mana, jelas-jelas dalam ajaran agama islam mengajarkan hal tersebut adalah aktivitas atau kegiatan yang tidak benar untuk dilakukan. Mungkin para tokoh agama akan berbeda-berbeda pendapat mengenai hal tersebut.
Dalam konteks ini penulis tidak ada bermaksud untuk menyinggung kepercayaan atau keyakinan yang dimiliki oleh seseorang. Disini penulis hanya ingin menyampaikan ketidak wajaran yang menurut penulis akan menganggu atau membuat kegaduhan dalam lingkungan sosial di indonesia. Apa pun jenis dari spirt doll yang ada di dunia seharusnya jangan dianggap berlebihan anggap saja itu sebagai hiburan semata untuk membuang penat dari aktivitas yang dilakukan setiap hari. Dan fenomena ini menurut penulis juga sebagai pelajaran bagi penulis sendiri untuk berhati-hati dalam menerima pandangan yang beragam dari banyaknya personal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H