Lihat ke Halaman Asli

Resensi "Lukis Cinta Apa Adanya"

Diperbarui: 7 Februari 2023   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Judul buku:lukis cinta apa adanya

penulis:pradnya paramitha

penerbit:plot point publishing

tahun terbit:2013

jumlah halaman:270

nomor ISBN:978-602-9481-33-4

Novel ini bercerita tentang seorang gadis yang harus melalui hari hari yang sulit setelah ayahnya dipenjara karena korupsi,novel ini cukup menarik karena pengarang menulis sudut pandang anak koruptor mengenai perasaan gadis tersebut,mengenai kehidupannya yang berubah mengenai usahanya untuk kembali menjadi anak yang percaya diri.

Kehidupan sadina mulai berubah seratus delapan puluh derajat setelah ayahnya Effendi Haries dinyatakan bersalah dan harus mendekam dipenjara atas kasus korupsi,awalnya sadina pikir ini bukan masalah besar,dia dan ibunya utari haries pasti mampu melewati ini semua,tapi kenyataannya sadina tidak sanggup hidup dengan mata mata yang terus menatap sinis padanya,ia harus hidup dirumah kecil yang bahkan airnya mungkin penuh dengan bakteri yang menyebabkan sadina enggan mandi selama tiga hari dan mungkin saja akan selamanya jika sadina tidak merasa kegerahan dengan keadaan badannya yang lengket dan bau.

Sementara itu,utari haries yang tidak tega melihat keadaan putrinya,berusaha sekuat tenaga untuk membuat putrinya tersebut nyaman dengan keadaan mereka sekarang,termasuk bekerja menjadi tukang masak si salah satu rumah makan milik temannya melihat ibunya yang berusaha kerja mati matian untuk membuatnya nyaman,sadina tersentuh dan juga mulai berpikir untuk bekerja demi meringankan ibunya.

Dibantu oleh sepupunya virga,sadina pun melamar kerja menjadi karyawan magang disebuah majalah style yg akhirnya mempertemukannya dengan andi sammandjaya,pertemuan pertama dimulai ketika sadina ditunjuk oleh atasannya untuk menggantika rekan kerjanya untuk mewawancarai seorang seniman yg tengah naik daun andi samandjaya,seperti novel lainnya pertemuan sadina dan sang seniman tidak berjalan dengan baik.

Andi yg perfeksionis dan tepat waktu merasa di remehkan oleh sadina yg datang terlambat nyaris satu jam sehingga sadina gagal melakukan wawancara hari itu,dan pertemuan selanjutnya didominasi oleh sadina yg terus terusan,mengejar andi agar mau diwawancarai dan kemudian semua mengalir begitu saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline